Kemenkeu Buka Suara Soal WIKA Tak Dapat Suntikan Modal Negara

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
23 August 2023 13:17
WIKA (detikcom/Rengga Sancaya)
Foto: WIKA (detikcom/Rengga Sancaya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara terkait tidak masuknya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebagai penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun anggaran 2024.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan restrukturisasi secara menyeluruh maupun individual terhadap seluruh BUMN Karya, termasuk WIKA.

"Sehingga belum dapat ditentukan mengenai kebutuhan pendanaan dari Pemegang Saham, termasuk kebutuhan penyertaan modal pemerintah," ujarnya saat dihubungi oleh CNBC Indonesia, Rabu (23/8).

Seperti diketahui, dalam Buku II Nota Keuangan beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, tidak WIKA sebagai BUMN penerima PMN untuk tahun anggaran 2024.

Namun, Yustinus menyebut, untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, pemerintah telah mengalokasikan dalam pos Cadangan Pembiayaan yang dapat digunakan untuk restrukturisasi BUMN Karya, termasuk WIKA, dengan tetap memperhitungkan potensi kebutuhan yang lain.

Adapum usulan Kementerian BUMN mengajukan PMN untuk WIKA sebesar Rp 8 triliun untuk memperbaiki struktur permodalan. Usulan ini diajukan saat rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), April 2023.

Total PMN 2024 yang dianggarkan untuk klaster infrastruktur mencapai Rp 14,4 triliun, yang meliputi PT Hutama Karya (Persero) menjadi penerima dana terbesar yakni Rp 12,5 triliun untuk menyelesaikan proyek jalan tol.

Sementara sisanya diberikan kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp 1,9 triliun untuk mendukung pembiayaan KPR FLPP sebanyak 166.000 unit, serta mendorong kepemilikan rumah layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peringkat WIKA Naik dan Dapat Prospek Stabil dari Pefindo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular