Market Commentary

Harga Saham Emiten Batu Bara Masih Hot, Ternyata Karena Ini

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
23 August 2023 11:17
Batu bara
Foto: Pexels/igor

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas emiten batu bara terpantau menguat pada perdagangan sesi I Rabu (23/8/2023), di tengah masih cerahnya harga batu bara acuan dunia hingga perdagangan Selasa kemarin.

Per pukul 10:58 WIB, dari 20 saham batu bara RI, 13 saham terpantau menguat, dua saham cenderung stagnan, dan sisanya yakni lima saham terpantau melemah.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Delta Dunia MakmurDOID4165,58%
Bukit AsamPTBA3.0502,01%
MNC Energy InvestmentIATA611,67%
United TractorsUNTR28.0501,63%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.7401,48%
Indo Tambangraya MegahITMG29.8251,45%
Bumi ResourcesBUMI1451,40%
Harum EnergyHRUM1.6550,91%
Golden Eagle EnergySMMT1.1500,88%
Bayan ResourcesBYAN18.7250,81%
TBS Energi UtamaTOBA3560,56%
ABM InvestamaABMM4.0800,25%
Prima Andalan MandiriMCOL4.5400,22%
Mitrabara AdiperdanaMBAP5.6500,00%
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS500,00%
Indika EnergyINDY2.120-0,47%
Baramulti SuksessaranaBSSR3.990-0,99%
Atlas ResourcesARII314-1,88%
Adaro Minerals IndonesiaADMR1.180-2,48%
Alfa Energi InvestamaFIRE67-5,63%

Sumber: RTI

Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) memimpin penguatan saham-saham batu bara RI pada hari ini, yakni melonjak 5,58% ke posisi Rp 416/saham.

Selain itu, saham raksasa batu bara juga terpantau menghijau pada hari ini. Namun sayangnya, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) terpantau terkoreksi 0,47% menjadi Rp 2.120/saham.

Menguatnya mayoritas saham batu bara terjadi di tengah masih cerahnya harga batu bara acuan dunia hingga perdagangan Selasa kemarin.

Harga batu bara terus membara, bahkan terus menguat selama 12 hari perdagangan beruntun, terbanyak sejak 13 tahun yang lalu atau Desember 2009. Harga batu bara juga kembali menembus level psikologis US$ 160 atau tertinggi sejak 5 Mei 2023.

Berdasarkan data dari Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup melesat 1,7% di posisi US$ 164,75 per ton pada perdagangan Selasa kemarin.

Penguatan kemarin menjadi catatan luar biasa karena menjadi rekor tersendiri, sekaligus memperpanjang rekor kenaikan harga batu bara selama 12 hari beruntun.

Rekor ini terakhir kali tercipta pada akhir Desember 2009. Pada saat batu bara melambung luar biasa pada 2022 lalu pun, harga batu bara tidak mampu mencetak penguatan selama 12 hari. Penguatan terlama sebelumnya berlangsung sepuluh hari beruntun.

Melesatnya harga terjadi seiring dengan permintaan global terutama di Asia yang diperkirakan melampaui rekor sebelumnya. Selain itu, adanya kekeringan di terusan Panama menyebabkan gangguan rute pengiriman batu bara AS dengan tujuan pasar global.

Tingginya impor China dari Australia yang tertinggi dalam tiga tahun, kemungkinan permintaan India yang kembali membaik, dan potensi pemogokan serikat kerja gas alam cair (LNG/Liquified Natural Gas) di Australia turut menjadi faktor penguatan harga batu bara.

Lonjakan harga batu bara dipicu masih tingginya permintaan. Menurut Badan Energi Internasional (IEA) produksi, konsumsi, dan volume batu bara global semuanya tertinggi sepanjang masa pada tahun 2023.

Kendati negara barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa mulai menunjukkan perlambatan ekonomi, negara-negara Asia, khususnya China, malah mencatatkan kebutuhan batu bara yang semakin tinggi, sehingga akan ada potensi harga semakin menguat.

Hal ini menjadi peluang AS untuk meningkatkan pengirimannya ke China, namun kekeringan di Panama menyebabkan penundaan dan pengubahan rute pengiriman sehingga berdampak pada tarif pengangkutan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular