
Menanti Simposium Jackson Hole, Kripto Merah Membara

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto relatif melemah di tengah menunggu hasil Simposium Jackson Hole di Wyoming pekan ini.
Dilansir dari CoinMarketCap pada Rabu (23/8/2023) pukul 08.03 WIB, pasar kripto relatif melemah. Bitcoin turun tipis 0,26% ke US$26.034,66 dan secara mingguan turun tajam 10,83%.
Ethereum terdepresiasi 2,07% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir ambles 10,66%.
Solana anjlok 3,07% secara harian dan dalam sepekan turun tajam 14,02%.
Berbeda halnya dengan BNB yang menguat 1,57% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan masih melemah 9,62%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,65% ke angka 1.110,95. Open interest terdepresiasi 2,89% di angka US$22,82 miliar.
Kripto mayoritas melemah dalam 24 jam terakhir. Ketakutan investor yang tercermin dari Fear & Greed Index tercatat berada di angka 34 yang berarti pasar berada dalam ketakutan yang berujung pada sikap penjualan barang dan membuat harga kripto turun.
Mayoritas pelemahan aset berisiko termasuk kripto terjadi akibat dampak dari ketidakpastian global terkait karena kekhawatiran tentang kebijakan moneter yang lebih ketat untuk mengendalikan inflasi.
Hal ini tercermin dari kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang saat ini berada pada level tertinggi multi-tahun, merupakan faktor signifikan dalam dinamika pasar yang terus berubah.
Sebagai informasi pada hari ini (23/8/2023), US 10 Year Treasury yield berada di angka 4,308%. Sedangkan pada penutupan perdagangan kemarin, US 10 Year Treasury yield berada di angka yang lebih tinggi yakni 4,328%.
Ketika pengetatan kebijakan diterapkan, maka ada lebih sedikit uang yang tersedia untuk investasi. Situasi ini dapat menjadi masalah bagi investasi yang dianggap lebih berisiko, salah satunya mata uang kripto termasuk Bitcoin.
Pekan ini akan ada Simposium Jackson Hole di Wyoming, tempat para gubernur bank sentral terkemuka akan berkumpul untuk simposium tahunan Bank Sentral AS (The Fed). Semua perhatian akan tertuju pada Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang pidatonya akan sangat ditunggu-tunggu.
Tony Sycamore, seorang analis pasar di IG Australia Pty, berbagi perspektifnya bahwa "Pasar berpotensi berharap akan ada retorika dovish yang keluar dari Jackson Hole." Namun Sycamore menambahkan, "Saya rasa mereka tidak akan bersikap dovish."
Untuk diketahui, saat ini suku bunga The Fed berada di kisaran 5,25%-5,50%. Sedangkan berdasarkan perangkat CME Fedwatch Tool pada 22 Agustus 2023 pukul 8.40 CT, tercatat 85% menyatakan pause sedangkan 15% menargetkan kenaikan 25 basis poin menjadi 5,50%-5,75%.
Selain itu, lesunya pasar kripto juga tercermin dari data Kaiko yang menunjukkan bahwa rata-rata volume perdagangan harian di bursa aset digital utama dalam empat bulan terakhir adalah yang terendah sejak Oktober 2020. Ini adalah saat ketika Bitcoin diperdagangkan sekitar $10,000.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Paus Akumulasi Kripto, Harga Bitcoin Bakal Terbang Lagi?