
BMRI Melesat 10% Sejak Stock Split, Bisa Tembus Harga Awal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal perdagangan Senin (21/8/2023) saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menguat hingga1,73% di level Rp5.875 per lembar saham setelah penurunan dalam sepekan.
Sebagai informasi, dalam sepekan BMRI terkoreksi hingga 2% efek sentimen menguatnya dolar AS yang berpengaruh terhadap pelemahan rupiah. Secara tidak langsung, pelemahan rupiah juga berefek pada perbankan.
Dampak tersebut adalah dari sisi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dan likuiditas yang mengetat. Hal ini yang membuat beberapa saham perbankan terkoreksi dalam sepekan kemarin.
Namun jika melihat pergerakan harga saham BMRI setelah stock split pada 4 April 2023, saham BMRI terus mengalami kenaikan. Jika diperhitungkan kenaikan harga saham BMRI sejak 4 April 2023 hingga perdagangan Jumat (18/4/2023) melesat sebesar 10%.
Emiten bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah melakukan pemecahan nilai nominal (stock split) saham dengan rasio 1:2 pada Selasa (4/4/2023).
Menurut keterbukaan informasi, sebelum stock split, nilai nominal saham BMRI adalah Rp 250 per saham dengan jumlah saham sebesar 46.666.666.666 saham.
Nantinya, setelah pemecahan saham, nilai nominal saham BMRI adalah Rp 125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93.333.333.332 saham.
Sementara itu, untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan, langkah stock split ini diambil perseroan guna meningkatkan likuiditas saham BMRI dan memperluas aksesibilitas investor untuk berinvestasi pada perusahaan.
Pemecahan saham Bank Mandiri ini bukan menjadi yang pertama. Sebelumnya, Bank Mandiri pernah menggelar aksi serupa pada 13 September 2017 dengan rasio sebesar 1:2. Saat itu, saham BMRI yang diperdagangkan menjadi Rp 6.700 per lembar dari harga sebelum stock split di kuartal III 2017 sebesar Rp 13.400 per lembar.
Informasi tambahan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat laba konsolidasi sepanjang semester I tahun 2023 naik 24,9% menjadi Rp 25,23 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 20,2 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit Bank Mandiri naik 11,8% yoy menjadi Rp 1.272 triliun pada semester I/2023. Pada periode yang sama, aset Bank Mandiri mencapai Rp 1.963,98 triliun, naik 1,43% yoy.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stock Split BMRI, Sahamnya Menarik Buat Investor Ritel?