
Harta Bos Perusahaan EV Ini Menguap Rp275 T dalam 3 Hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan pendiri perusahaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) asal Vietnam VinFast Auto Ltd, Pham Nhat Vuong, anjlok 52% atau sekitar US$18 miliar alias setara dengan Rp275,22 triliun (asumsi kurs Rp15.290/US$) menjadi US$21,2 miliar (Rp324,15 triliun) hanya dalam 3 hari.
Pada debut di indeks Nasdaq, bursa saham Amerika Serikat (AS), pada Selasa (15/8/2023), pasca-merger dengan perusahaan cek kosong (special purpose acquisition company/SPAC), saham VinFast meroket 255% ke US$37,06/saham dan membuat Pham Nhat sempat memperoleh hampir US$40 miliar (Rp611,60 triliun) di atas kertas.
Sedangkan, pada Jumat (18/8), saham VinFast ditutup di harga US$15,40/saham atau terjun bebas hingga minus 59% sejak debut pada Selasa (15/8).
Ini artinya, kekayaan bersih Pham Nhat di VinFast menguap US$18-an miliar hanya dalam tiga hari.
Tetap saja, Pham Nhat masih tajir melintir. Ini karena indeks Bloomberg tidak memperhitungkan nilai sahamnya di Vinfast sampai perusahaan tersebut merampungkan merger SPAC pada pekan ini. Artinya, Pham Nhat tetap jauh lebih kaya dibandingkan sebelum listing.
Apalagi, perolehan di atas kertas mencapai US$40 miliar pada perdagangan perdana VinFast tempo hari merupakan salah satu lonjakan kekayaan terbesar yang pernah dicatat indeks kekayaan Bloomberg.
Sebagai informasi, Vuong mengontrol 99% saham VinFast, sebagian besar melalui grup bisnisnya, Vingroup JSC. Ini berarti hanya sebagian kecil yang bisa diperdagangkan oleh investor lain dan membuat harga mudah berfluktuasi.
Kapitalisasi pasar (market cap) VinFast mencapai puncaknya pada Selasa sebesar US$85 miliar, saat sempat mengungguli General Motors Co.
Per Jumat, VinFast memiliki market cap US$36 miliar, masih di depan pesaing EV lainnya, seperti Rivian Automotive Inc., Nio Inc. dan Lucid Group Inc.
Tentang Vuong
Mengutip Bloomberg, Vuong adalah chairman Vingroup, perusahaan swasta terbesar di Vietnam.
Konglomerat yang berbasis di Hanoi ini memiliki minat dalam pengembangan properti, ritel, produsen mobil, dan perawatan kesehatan.
Vingroup juga merupakan produsen smartphone buatan lokal pertama Vietnam. Vingroup memiliki pendapatan 101,8 triliun dong (US$4,3 miliar) pada 2022.
Mayoritas kekayaan Vuong berasal dari 61% sahamnya di Vingroup.
Vuoanh memegang sahamnya di Vingroup yang diperdagangkan secara publik secara langsung dan melalui perusahaan induk bernama Vietnam Investment Group, di mana dia memiliki 92% saham, menurut laporan media Vietnam.
Pham Nhat Vuong sendiri lahir di Vietnam pada 1968 dan belajar teknik ekonomi geologi di Moskow.
Dia kemudian pindah ke Ukraina di mana dia mendirikan LLC Technocom, produsen lebih dari 100 produk makanan kering, termasuk mie instan dan kentang tumbuk di bawah merek Mivina.
Technocom memiliki pendapatan lebih dari US$100 juta ketika Vuong menjualnya dengan harga yang dirahasiakan ke Nestle SA pada 2010.
Beberapa tahun sebelumnya, Vuong sempat kembali ke Vietnam dan memulai pengembang resor Vinpearl Joint-Stock Co.
Tahun berikutnya dirinya memulai Vincom Joint-Stock Co., yang mengembangkan properti komersial dan residensial menengah ke atas. Vinpearl dan Vincom, keduanya tercatat (listed) sebagai perusahaan publik, bergabung untuk membentuk Vingroup pada 2011.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi Daftar Capres Ketiga Kalinya, Ini Sumber Harta Prabowo