
Dijaga Orang 'Sakti', Bos BI: Jangan Coba Palsukan Rupiah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperingatkan siapapun untuk tidak memalsukan uang rupiah. Hal itu disampaikan saat pidato pembukaan acara Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) di Istora Senayan, Jumat (18/8/2023).
"Ojo coba-coba memalsukan Rupiah," kata Perry.
Perry lantas menyinggung Brigjen Rinny Wowor, Sekretaris Umum Badan Kordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Sekum Botasupal) pada Badan Intelijen Negara (BIN). Rinny menjadi salah satu tamu yang diundang dalam acara ini.
Perry mengatakan Rinny adalah ahli dalam mengatasi uang palsu, serta mengkoordinasi upaya pemberantasan uang palsu. "Terima kasih Bu Rinny," kata dia.
Pada tahun 2022, masyarakat Indonesia dikenalkan dengan 7 uang kertas baru yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah. Uang tersebut adalah Rupiah kertas Tahun Emisi (TE) 2022 yang dikeluarkan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 RI tanggal 17 Agustus 2022.
Uang TE 2022 terdiri atas pecahan uang Rupiah kertas Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2000, dan Rp 1000.
Simak Perbedaan Paling Mencolok Uang Rupiah Baru Dengan yang Lama:
1. Desain
Uang kertas baru kali ini didesain dengan meningkatkan kontras warna yang sebelumnya monokrom kini lebih tajam colorful atau dengan warna yang lebih mencolok. Mengingat sebelumnya uang pecahan Rp 2.000 sulit dibedakan dengan pecahan Rp 20.000 sehingga di Rupiah baru ini BI memastikan bahwa dua Uang Rupiah tersebut dapat terlihat jelas perbedaannya.
Namun demikian, BI tidak mengubah warna dasar dari masing-masing pecahan tersebut. Terlebih, masyarakat sudah mengenali warna-warna uang pecahan itu sebagai identitas. Sementara itu, detail gambar di belakang uang juga dipertajam, mulai dari bunga, gambar penari, hingga gambar tempat wisata yang hanya bisa dilihat dengan sinar ultraviolet.
2. Benang Pengaman
Penempatan benang pengaman pada uang versi 2022 juga diubah. Pada keluaran sebelumnya, posisi benang pengaman berbeda-beda. Sedangkan uang baru 2022 diselaraskan untuk diletakkan di sisi kiri.
BI juga menerima usulan masyarakat tunanetra yang tidak cukup mengenali nominal uang kertas dengan kode tuna netra atau Blind Code.
Mereka mengaku lebih mudah membedakan nominal uang dengan ukuran uangnya. Oleh karena itu, Rupiah tahun emisi dibuat lebih kecil dibandingkan versi sebelumnya. Rupiah versi 2022 selisih ukurannya mencapai 5 mm, sementara uang lama hanya 2 mm. Uang yang baru saat ini semakin kecil nominalnya akan semakin kecil juga ukurannya.
3. Teknologi Mutakhir
Perbedaan berikutnya adalah pada teknologi anti dipalsukan. Uang baru 2022 dilengkapi benang pengaman baru yang bernama microlenses. Benang pengaman itu diklaim merupakan teknologi paling tinggi, baru dan terbaik yang pernah dipakai pada uang pecahan Rp 75.000.
4. Keamanan Ultra Violet
Selain itu, ada juga peningkatan pengamanan ultra violet. Saat ini pengamanan ultraviolet ditambah di sejumlah sisi. Contohnya pada uang Rp 100.000, gambar kepulauan Indonesia akan tampak menyala.
Teknologi selanjutnya adalah cetak warna yang bisa bergerak-gerak pada sejumlah gambar dalam uang rupiah kertas 2022. Nama teknologi yang digunakan adalah Optically Variable Magnetic (OVMI).
Teknologi itu juga menggunakan Color Shifting Ink. Jika masyarakat ingin melihat keaslian uang dapat melihat color shifting. Jika tidak bergerak, maka itu bukanlah uang asli.
5. Masa Edar Tahan Lama
Uang baru 2022 juga didesain dengan bahan yang lebih kuat dan diklaim anti lusuh. Hal itu bertujuan agar lebih lama masa edarnya. Penguatan pada bahan Rp 1.000, Rp 2.000 dan Rp 5.000 sekarang sama seperti bahan dari uang pecahan Rp 100.000.
Jika uang Rp 1.000, Rp 2.000 dan Rp 5.000 edisi lama memiliki berat 80 gram speedometer, sementara uang baru 2022 beratnya menjadi 90 gram. Kemudian, untuk meningkatkan daya edarnya, Bank Indonesia juga menggunakan teknologi yang dinamakan coating atau varnish.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uang Beredar di Indonesia Agustus 2024 Nyaris Tembus Rp9.000 T