
Jokowi Effect Lewat, The Fed Bawa Dolar Balik ke Rp 15.300

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca risalah Federal Open Market Committee (FOMC) AS kemarin.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,13% terhadap dolar AS di angka Rp15.300/US$. Hal ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023) yang menguat 0,36% di posisi RpRp15.280/US$.
Pergerakan rupiah hari ini didominasi oleh hasil risalah FOMC Kamis dini hari yang berpotensi mengetatkan kebijakan Bank Sentral AS (The Fed).
Risalah dari pertemuan Juli The Fed yang dirilis pada Kamis dini hari waktu Indonesia menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan memprioritaskan pertempuran melawan inflasi. Hal ini semakin menjauhkan ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga.
Sebagai informasi, inflasi AS sedikit meningkat pada Juli 2023 menjadi 3,2% (year on year/yoy) dari 3,0% (pada Juni) atau lebih rendah daripada ekspektasi pasar yakni 3,3% yoy. Sedangkan target inflasi The Fed yakni 2% yoy.
"Dengan inflasi yang masih jauh di atas tujuan jangka panjang Komite dan pasar tenaga kerja tetap ketat, sebagian besar peserta terus melihat risiko kenaikan yang signifikan terhadap inflasi dan tetap memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut," ungkap risalah dalam pertemuan FOMC.
Hal tersebut semakin menambah ketidakpastian di pasar, pasalnya the Fed melawan inflasi dengan menaikkan suku bunga. Oleh sebab itu, sikap bank sentral AS tersebut di proyeksi pasar masih bisa ketat lagi untuk pertemuan selanjutnya di sisa akhir tahun ini.
Ini juga menunjukkan ketidakpastian atas perlunya tindakan tambahan kenaikan sekarang karena tekanan inflasi menunjukkan tanda-tanda mereda. Meski begitu, para pejabat tetap khawatir tentang inflasi dan tampaknya siap untuk bertindak lagi jika dianggap perlu.
Untuk diketahui, the Fed pada bulan lalu telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke posisi 5,25% - 5,50%, merupakan yang tertinggi selama lebih dari 22 tahun. Pada FOMC September 2023 ada peluang bagi The Fed untuk menaikkan 25 basis poin menjadi 5,50% - 5,75%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer