Sri Mulyani 'Turun Gunung' Selamatkan BUMN Konstruksi

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
16 August 2023 17:12
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. (CNBC indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta,CNBC Indonesia - Pemerintah mengalokasikan anggaran khusus untuk menyelamatkan Badan Usaha Milik Negara Konstruksi (BUMN Konstruksi) yang kini hampir karam ditelan utang. 

"Ini salah satu komitmen dengan Pak Menteri BUMN dan Pak Bas untuk BUMN konstruksi kita dukung dari cadanganPMN dalam penyehatan mereka," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers RAPBN 2024 dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024, di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Dana untuk penyelamatan BUMN konstruksi akan dialokasikan melalui anggaran infrastruktur. Dalam anggaran infrastruktur tersebut juga ada pembiayaan untuk pembelian lahan dan PMN ke BUMN-BUMN yang mengalami kesulitan.

"Setelah mereka restrukturisasi kita cadangkan PMN agar BUMN-BUMN tersebut bisa sehat kembali," lanjut Sri Mulyani.

Sebelumnnya, sejumlah BUMN akan berperan secara langsung dan tidak langsung membantu PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) keluar dari masalah keuangan.

Satu rencana besar adalah mengonsolidasikan emiten BUMN karya tersebut dengan PT Hutama Karya (Persero) atau HK.

Kementerian BUMN juga mengatakan bahwa bank yang memberikan kredit kepada WSKT, termasuk bank BUMN sepakat mengenai rencana restrukturisasi. 

Sementara itu, mengacu pada laporan keuangan per semester I 2023, Waskita memiliki total utang terbesar di antara BUMN Karya senilai Rp 84,31 triliun, naik tipis 0,31 persen secara year on year.


(Arrijal Rachman/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masa Jabatan Susdiyarto Sebagai Komisaris Hutama Karya Berakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular