
JP Morgan Borong 113,9 Juta Saham GOTO, Buat Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor via broker PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia (kode: BK) tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebanyak 1.139.581 lot atau 113,96 juta saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menjelang rilis laporan keuangan semester I-2023.
Transaksi tersebut berlangsung pada Senin (15/8/2023) dengan harga rerata pembelian Rp92 per saham. Dengan demikian, nilai pembelian investor tersebut mencapai Rp10,6 miliar.
Selain JP Morgan, investor melalui broker PT Mandiri Sekuritas (kode: CC) juga melakukan pembelian bersih terbesar, mencapai 91,03 juta saham GOTO.
Sementara, dari sisi penjualan, broker PT CLSA Sekuritas Indonesia (KZ) membukukan penjualan bersih (net sell) 269,31 juta saham GOTO di harga rerata Rp91 per saham atau senilai Rp24,7 miliar. Broker PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU) juga melepas saham GOT dengan jumlah net sell 170 lembar saham di harga rata-rata Rp91 per saham (Rp15,6 miliar).
Kemarin, Senin (14/8), saham GOTO ditutup stagnan di Rp91 per saham. Hari ini, Selasa (15/8), pukul 15.18 WIB, saham GOTO melonjak 5,49 persen ke Rp96 per saham.
GOTO disebut akan merilis kinerja teranyar per semester I-2023 pada hari ini.
Kabar teranyar, GoTo Financial meluncurkan aplikasi Gopay. Kini layanan dompet digital itu menjadi aplikasi mandiri, terpisah dari Gojek dan Tokopedia.
CEO GoTo Group Patrick Walujo mengatakan hadirnya aplikasi Gopay merupakan bagian utama strategi GoTo dalam memberikan layanan keuangan digital terpadu untuk Indonesia
"Gopay diharapkan bisa merambah masyarakat Indonesia yang lebih luas terutama mereka yg belum menjadi pengguna layanan Gojek dan Tokopedia," kata Patrick saat konferensi pers di GoLearn Pasaraya Blok M, Jakarta, Rabu (26/7).
Potensi aplikasi Gopay disebut lebih besar dibandingkan dengan Gojek dan Tokopedia.
Hal ini diungkap oleh Hans Patuwo President of Financial Technology GoTo, saat konferensi pers di GoLearn Pasaraya Blok M, Jakarta, Rabu (26/7).
Hans menjelaskan total jumlah pengguna GoTo, termasuk Gojek dan Tokopedia, mencapai 70 juta pada 2022. Sementara itu,seluruh penduduk Indonesia berjumlah 270 juta.
Artinya, masih ada sekitar 200 juta lagi kesempatan menyasar penduduk Indonesia yang belum menggunakan aplikasi Gojek atau Tokopedia.
"Kami sangat ingin mendorong inklusivias keuangan," kata Hans.
Lebih lanjut ia memaparkan berdasarkan data Bank Indonesia ada 97 juta penduduk yang masih underbanked atau belum tersentuh layanan perbankan.
Lewat aplikasi Gopay perusahaan ingin memberikan solusi kepada mereka dengan cara yang lebih mudah, tepat, dan pas dengan apa yang dibutuhkan.
"Jadi saat 2016 pertama kali didirikan atau 2023 pas kita meluncurkan Gopay, apps kami selalu punya misi memberi solusi yang tepat dan andal," tuturnya.
Untuk itu, Gopay punya satunya fitur unggulan yang bebas transfer sebanyak 100 kali per bulan, dan bisa dilakukan ke akun bank.
"Salah satu fitur unggulan Gopay app adalah transfer. Ini bukan hanya sekadar transfer atara akun GoPay ke akun GoPay lain. Tapi bisa transfer ke akun bank," jelasnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article GOTO Punya Rencana Buyback Saham Rp 3,14 T