Saham Rokok WIIM Ambles, Gegara Ada Isu Pencucian Uang?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen rokok Wismilak yakni PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) terpantau ambles pada perdagangan sesi II Senin (14/8/2023).
Per pukul 15:43 WIB, saham WIIM ambles 7,22% ke posisi harga Rp 1.800/saham. Saham WIIM pada hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.655 - Rp 1.975 per saham.
Saham WIIM sudah ditransaksikan sebanyak 9.863 kali dengan volume sebesar 52,03 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 93,54 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 3,78 triliun.
Hingga pukul 15:43 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.750/saham, menjadi antrian beli terbanyak pada sesi II hari ini, yakni mencapai 6.037 lot atau sekitar Rp 1,05 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 1.845/saham, menjadi antrian jual terbanyak pada sesi II hari ini, yakni sebanyak 1.311 lot atau sekitar Rp 242 juta.
Amblesnya saham WIIM terjadi di tengah adanya dugaan kasus pemalsuan akta otentik, korupsi, hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU). Ditreskrimsus Polda Jatim pun telah menggeledah Gedung Wismilak yang berada di Jalan Raya Darmo Surabaya pada pagi hari ini.
"Polda Jatim melakukan penggeledahan gedung Wismilak terkait dugaan tindak pidana pemalsuan akta otentik dan korupsi serta TPPU," tegas Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman dilansir detikJatim, Senin (14/8/2023).
Selain itu, Farman menyebut, penggeledahan ini terkait pelaksanaan okupasi gedung tersebut yang dinilai cacat hukum. Sebelumnya, gedung ini merupakan aset Polri yang saat itu menjadi Polres Surabaya Selatan.
"Penggeledahan juga terkait pelaksanaan okupasi gedung di Jalan raya Darmo 36 sampai 38 atau yang selama ini dikenal dengan Gedung Polisi Istimewa/Gedung Wismilak," jelas Farman.
"Itu asetnya karena itu dulu aset Polri. Dulu Polres Surabaya Selatan. Proses okupasinya tidak benar sehingga aset itu hilang," jelasnya.
Penggeledahan hingga penyitaan aset ini sudah mendapatkan ketetapan dari pengadilan sejak Jumat pekan lalu.
"Izin penggeledahannya sudah ada dan penyitaannya sudah ada dari pengadilan," tegasnya.
Farman berharap, pemilik hingga karyawan Wismilak bisa kooperatif dan membantu memberi ruang bagi petugas untuk mencari data yang dibutuhkan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)