
Saham Tercuan & Terboncos Pekan Lalu, Ada Pergerakan Unik!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal dalam negeri (IHSG) pekan lalu menunjukkan penguatan tipis, namun mampu bertahan di kisaran harga yang masih tinggi. Di tengah koreksi tersebut, terdapat beberapa perusahaan yang memberikan kenaikan dan penurunan terbesar dalam sepekan terakhir.
Melansir Refinitiv, IHSG masih terapresiasi 0,39% dalam sepekan. Pergerakan pekan ini IHSG hanya bergerak di rentang kecil dengan level terendah dan tertinggi di 6.868-6.893. IHSG terus tertahan sepekan ini, tidak mampu ditutup menembus level psikologi 6.900.
Perusahaan yang mengalami kenaikan terbesar dalam pekan ini mayoritas berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil berada di bawah Rp 2,7 triliun. Berikut data kenaikan harga saham tertinggi (top gainers) dalam sepekan.
Kode | Perusahaan | Harga terakhir | Perubahan |
BBSS | PT Bumibenowo Sukses Sejahtera Tbk | 75 | 50.00% |
BLTZ | PT Graha Layar Prima Tbk | 2990 | 49.50% |
UANG | PT Pakuan Tbk | 705 | 42.71% |
MENN | PT Menn Teknologi Indonesia Tbk | 78 | 41.82% |
JATI | PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk | 86 | 38.71% |
BSML | PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk | 210 | 32.91% |
PT Bumibenowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) melesat 50% dalam sepekan. Kenaikan terjadi meskipun perusahaan masih mencatatkan kerugian. Kuartal-II 2023 rugi bersih BBSS semakin parah menjadi Rp 325 juta dibanding tahun lalu yang rugi Rp 204 juta. Namun, penguatan disinyalir akibat kerugian mengecil secara kuartalan menjadi yang beradai di Rp 610 juta pada kuartal pertama 2023.
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) yang merupakan emmiten yang bergerak di industry bioskop mengalami perbaikan secara kuartalan, namun menurun secara tahunan. Kuartal-II 2023, Laba bersih perseroan tercatat Rp 15 miliar dibanding kuartal sebelumnya yang rugi Rp 21 miliar. Namun, secara tahunan laba tergerus dari Rp 31 miliar di tahun sebelumnya.
Sedangkan, terdapat beberapa perusahaan yang menjadi penurunan terbesar (top losers) dalam sepekan ini.
Kode | Perusahaan | Harga terakhir | Perubahan |
GTRA | PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk | 185 | -37.07% |
RELF | PT Graha Mitra Asia Tbk | 74 | -34.51% |
WIDI | PT Widiant Jaya Krenindo Tbk | 131 | -31.41% |
BAJA | PT Saranacentral Bajatama Tbk | 154 | -22.61% |
COAL | PT Black Diamond Resources Tbk | 63 | -22.22% |
TFAS | PT Telefast Indonesia Tbk | 1760 | -22.12% |
PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) yang baru melantai di bursa melalui skema IPO pada 30 Maret 2023 harus terkoreksi setelah menyentuh harga tertingginya Rp 380 per saham pada 13 Juli 2023. Koreksi yang terjadi menjadikan perusahaan ini menyentuh harga tertinggi sepanjang melantai berada di Rp 185 per saham.
PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) yang juga baru melantai pada 22 Juni 2023 juga menjadi penurunan terbesar sejak IPO. Dalam sepekan, RELF terkoreksi 34,51%. Saham RELF anjlok 69,4% dari titik tertingginya yang juga terjadi pada 13 Juli 2023.
Terdapat benang merah pada penurunan kedua perusahaan yang baru IPO tersebut yaitu keduanya menyentuh titik tertinggi pada 13 Juli 2023, namun harus anjlok hingga hari ini berada di titik terendah sepanjang masanya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat