Daftar Bank Umum Syariah di RI, Ada yang Mau Dicaplok BTN?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
11 August 2023 11:45
Foto: CNBC Indonesia/Fitriyah Said
Foto: CNBC Indonesia/Fitriyah Said

Jakarta, CNBC Indonesia - BTN Syariah, yakni unit usaha syariah (UUS) dari bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) atau BTN, bersiap untuk spin off pada akhir tahun ini. Dalam upaya tersebut, BTN akan mencaplok salah satu bank syariah.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan setelah proses akuisisi dan merger itu rampung, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) tau BSI akan masuk sebagai pemegang saham. Sebagaimana diketahui, sebelumnya BTN Syariah disebut akan melebur dengan BSI, seperti yang dilakukan bank syariah milik BUMN lainnya.

Nixon juga mengaku sudah sepakat dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencaplok salah satu bank yang belum bisa disebutkan namanya.

"Nanti ekuitinya dikerjasamakan dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)," kata Nixon di Tangerang, Selasa (8/8/2023).

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku belum dihubungi BTN terkait rencana mengakuisisi bank lain dalam upaya spin off UUS ini. Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya akan memberi izin atas aksi spin off BTN Syariah jika itu merupakan dari konsolidasi.

"Belum sampai ke saya, tapi yang penting saya ingin menyampaikan OJK akan mengizinkan spin off kalau itu merupakan bagian dari konsolidasi," kata Dian di Gedung Mahkamah Agung, Rabu (9/8/2023).

Ia mengatakan, izin itu akan diberikan jika BTN telah mengakuisisi beberapa bank sampai jumlahnya signifikan. Dalam artian, nilai asetnya dapat lebih kurang sebesar BSI.

Ini guna memperkuat industri perbankan syariah di Indonesia. Sehingga, BSI tidak menjadi satu-satunya raksasa bank di industri perbankan syariah, karena menurut Dian itu tidak sehat.

Sebagai informasi, OJK telah resmi menerbitkan Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS) tertanggal 12 Juli 2023. Peraturan ini menetapkan bahwa UUS yang punya nilai aset 50% dari Bank Umum Konvensional (BUK), atau memiliki jumlah aset minimal Rp 50 triliun.

Per semester I-2023, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 14,69% menjadi Rp 46,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 40,35 triliun.

Lantas, bank syariah mana yang akan diakuisisi BTN Syariah dalam rangka pemisahan unit syariah?

Berikut bank syariah yang berstatus perusahaan dan dalam proses menjadi perusahaan di Indonesia:

BCA Syariah

PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) merupakan entitas usaha dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Per semester I-2023, aset BCA Syariah tumbuh 21,9% menjadi Rp 13,37 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,67 triliun.

BCA Syariah merupakan hasil konversi dari akuisisi BCA terhadap PT Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) pada tanggal 12 Juni 2009. Pada awalnya Bank UIB merupakan bank yang kegiatan usahanya sebagai bank umum konvensional, kemudian mengubah kegiatan usahanya menjadi bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah.

Bank Victoria Syariah

PT Bank Victoria Syariah merupakan anak usaha dari PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC). Pada tahun 2007, Bank Victoria mengakuisisi Bank Swaguna yang kemudian pada tahun 2010 berganti nama menjadi PT Bank Victoria Syariah (BVIS).

Selanjutnya di tahun 2022, Grup Usaha Victoria melakukan restrukturisasi dengan Bank Victoria mendivestasi mayoritas kepemilikan saham BVIS, PT Victoria Investama Tbk. (VICO) menjadi Pemegang Saham Pengendali BVIS dan Bank Victoria menjadi Pelaksana Perusahaan Induk KUB Bank Victoria.

Berdasarkan laporan keuangan triwulan II-2023, aset BVIS tercatat sebesar Rp 2,53 triliun.

Sebelumnya, BTN dikabarkan hendak mengambil anak usaha PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), yakni PT Bank Victoria Syariah. Akan tetapi kemudian pihak BTN membantah kabar tersebut pada tahun lalu.

"Sampai dengan saat ini, belum terdapat rencana dan pembahasan terkait akuisisi anak usaha BVIC yaitu PT Bank Victoria Syariah oleh Bank BTN," tulis manajemen BTN dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (11/4/2022).

Bank KB Bukopin Syariah

PT Bank KB Bukopin Syariah (KBBS) merupakan anak usaha dari PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP). Berdasarkan laporan keuangan kuartal II-2023, total aset KBBS tercatat sebesar Rp 7,37 triliun.

Bank Panin Dubai Syariah

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) merupakan anak usaha dari PT Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau PaninBank. Aset Panin Bank Dubai Syariah tercatat naik menjadi Rp 15,43 triliun pada semester I-2023.

Bank BTPN Syariah

PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) merupakan anak usaha dari PT Bank BTPN Tbk. (BTPN). Per kuartal II-2023, total asetnya mencapai Rp 21,24 triliun.

Bank Mega Syariah

PT Bank Mega Syariah merupakan anak usaha dari PT Bank Mega Tbk. (MEGA). Per kuartal II-2023, total asetnya mencapai Rp 16,70 triliun.

BJB Syariah

PT Bank Jabar Banten Syariah merupakan anak usaha dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau BJB. Per kuartal II-2023, aset BJB Syariah mencapai Rp 12,03 triliun.

Bank Nano Syariah

Bank Nano Syariah awalnya merupakan unit usaha syariah PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM). Pada Juni 2023 emiten bersandi BSIM ini mengumumkan rencana spin off menjadi bank umum syariah (BUS) bernama PT Bank Nano Syariah.

Per Juni 2023, UUS Sinarmas memiliki aset Rp 6,89 triliun, turun 12,89% yoy.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Terbaru Spin Off BTN Syariah, BBTN Punya Opsi Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular