
Saham Emiten Kabel Ini Tiba-Tiba Terbang 24,27%, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten produsen perkabelan yakni PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) terpantau terbang dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi I Jumat (4/8/2023).
Hingga pukul 11:30 WIB, saham IKBI terbang 24,27% ke posisi harga Rp 640/saham. Bahkan, saham IKBI sudah menyentuh ARA pada sesi I hari ini.
Saham IKBI sudah ditransaksikan sebanyak 876 kali dengan volume sebesar 3,03 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 1,89 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 783,36 miliar.
Hingga pukul 11:30 WIB, di order bid atau beli, pada harga batas atasnya di Rp 640/saham, ada 793 lot antrian atau sekitar Rp 50,7 juta.
Saham SUMI merupakan emiten multinasional yang memproduksi kabel yang bermarkas di Tangerang, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981 dengan nama PT Industri Kawat Indonesia.
Setahun kemudian, perseroan berganti nama menjadi PT IKI Indah Kabel Indonesia. Kemudian pada 1991, perseroan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selanjutnya pada 1999, perseroan resmi berganti nama menjadi PT Sumi Indo Kabel Tbk.
Perseroan memproduksi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat tembaga.
Dari pemegang sahamnya, Sumitomo Electric Industries Ltd. merupakan pengendali dari IKBI, di mana perusahaan asal Jepang tersebut menggenggam sebanyak 1.119.486.000 lembar atau setara dengan 91,46%.
Sementara itu, pemegang saham IKBI lainnya yang bukan pengendali yakni Sulim Herman Limbono yang menggenggam sebanyak 6.079.440 lembar atau sekitar 0,5%, PT Taiyo Sinar Raya Teknik sebanyak 2.550.000 lembar atau sekitar 0,21%, Shigetoshi Sasaki sebanyak 40.000 lembar atau 0,00%, dan masyarakat non-warkat sebesar 93.148.560 lembar atau setara dengan 7,61%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat