OJK Buka-Bukaan Soal Lesunya Kredit Perbankan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan kredit perbankan sedang 'lesu'. Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan per Juni 2023 senilai Rp 6.636,1 triliun, naik 7,7% yoy.

Pada bulan sebelumnya kredit tumbuh 9,5%yoy atau masih dalam rentang target BI, yakni 9%-11%. Bila dirinci perlambatan utamanya disebabkan oleh kredit korporasi yang melambat 260 basis poin (bps) menjadi 6,4% yoy. Kredit yang menyasar korporat ini berkontribusi 51,28% atau setara Rp 3.402,8 triliun.

Pada periode yang sama, kredit perorangan melambat 60 bps menjadi 9,1% yoy. Kredit perorangan menyumbang 47,94% atau Rp 3.181,1 triliun.

Menanggapi hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan belum ada rencana melakukan revisi target pertumbuhan kredit tahun ini, yakni 10-12%. Sebab, banyak perbankan yang justru merevisi ke atas target pertumbuhan kredit dalam rencana besar bank (RBB).

Baca: Soal Dugaan UOB KH Sekuritas Bawa Kabur Rp50 M, Ini Kata OJK

Selain itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut bahwa pertumbuhan penyaluran kredit seperti sudah terpola. Seperti tahun lalu, saat target kredit juga lesu lalu akhirnya tumbuh double digit pada triwulan III dan IV.

"Kalau kita melihat, pergerakan kredit bulanan ini ya, kita memang agak sulit. Kita bisa up and down, tetapi at the end of the year, apa yang terjadi tahun lalu ya, kita akhirnya mencapai double digit," pungkas Dian.

Ia berharap RBB perbankan benar-benar merefleksikan optimisme mereka untuk sisa tahun 2023.

Seperti diberitakan sebelumnya, melambatnya pertumbuhan perbankan terjadi di seluruh segmen pembiayaan. Rinciannya, perlambatan utama disebabkan oleh kredit korporasi yang melambat 260 basis poin (bps) menjadi 6,4% yoy. Kredit yang menyasar korporat ini berkontribusi 51,28% atau setara Rp 3.402,8 triliun.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Ungkap Kredit Perbankan Tumbuh 10,64% Februari 2023