
BEI Gandeng Pemprov Jabar Biar ASN Terhindar Investasi Bodong

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator pasar modal dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) serta PT BJB Sekuritas Jawa Barat (BJB Sekuritas) untuk mengedukasi 1.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar terkait investasi pasar modal.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, tujuannya, untuk meningkatkan pemahaman tentang investasi yang tepat di pasar modal, agar para ASN terhindar dari investasi bodong yang marak di masyarakat.
Iman mengungkapkan, jumlah investor dalam negeri di pasar modal hingga akhir Juli 2023 mencapai angka 11.379.502 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebesar 4.888.910 SID. Untuk di wilayah Jawa Barat sampai akhir Juni 2023, jumlah investor pasar modal mencapai 2.513.862 SID dan jumlah investor saham sebanyak 1.025.021 SID.
"Dari 11 juta investor 2,7%nya 2,5 juta warga provinsi Jawa Barat. Ini menunjukkan minat Jawa Barat besar dan potensi emiten luar biasa," ujarnya digedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (3/8).
Namun, jika melihat sisi lain, masih ada masyarakat yang terjerat investasi dan pinjaman ilegal. Sehingga BEI perlu memberikan pemahaman terkait pengelolaan keuangan dan investasi yang baik serta benar.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum mengatakan, edukasi dan literasi investasi pasar modal perlu dilakukan mengingat maraknya sosial media yang menawarkan investasi yang menggiurkan alias penipuan berkedok investasi bodong. Hal itu juga dapat menjadi menghasilan tambahan bagi para ASN.
"Kadang masyarakat bingung memilih san memiliah mana yang memiliki masa depan cerah mana yang menipu," tuturnya.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menambahkan, pihaknya mendukung kegitan literasi dan edukasi ini seiring dengan jumlah investor yang terus tumbuh. Apalagi, untuk mencegah masyarakat Jawa Barat terjebak investasi bodong.
"Besarnya investor Jabar tumbuh dan terus meningkat. Agar masyarakat Jabar lebih melek investasi dan terhindar investasi bodong yang marak dan banyak masyarakat dirugikan," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BEI Sebut Investor RI Dua Kali Lipat dari Singapura, Tapi...