
Harga IPO CYBR di Patok Batas Bawah, Biar Rame Bos?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) tengah melakukan Intial Public Offering (IPO) dan akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023 mendatang. Perseroan telah menentukan harga penawaran umum perdananya yang berada di batas bawah di Rp 100 per lembar saham.
Emiten yang menawarkan harga IPO di batas bawah kemungkinan besar karena minat pasar yang kurang. Pasalnya mematok harga yang lebih rendah akan menarik perhatian para calon investor pada penawaran umum, agar investor berbondong-bondong masuk dan dana yang didapat oleh Perseroan lebih optimal.
IPO CYBR sendiri ditawarkan dengan harga penawaran awal sebesar Rp100 hingga Rp110. Penawaran awal telah dilakukan pada 18 hingga 26 Juli 2023, sedangkan penawaran umum akan dilaksanakan pada 2 hingga 4 Agustus 2023. Penjatahan dilaksanakan pada 4 Agustus 2023 dan pendistribusian saham pada 7 Agustus 2023.
Jumlah saham yang ditawarkan sebesar 10,08 juta lot dengan dana IPO yang akan diraih berkisar sebanyak-banyaknya Rp Rp110,9 miliar. Market cap IPO CYBR berkisar Rp644 miliar hingga Rp709 miliar.
Sebagai pemanis, IPO CYBR memberikan bonus waran dengan rasio 2:1. Hal ini berarti setiap pembelian dua saham CYBR akan mendapatkan gratis satu waran.
Mirrae Aset Sekuritas (YP), Sucor Sekuritas (AZ), dan Trimegah Sekuritas (LG) ditunjuk sebagai penjamin emisi dari pelaksanaan IPO CYBR.
Valuasi IPO CYBR sangat mahaluntuk perusahaan yang ekuitasnya baru menjadi positif, saldo laba negatif, dan membukukan kerugian. Hal ini terlihat dari perbandingan harga dan modal (PBV) yang berada di nilai 4,73-4,85 kali. Artinya, harga saham setelah IPO nanti 4 kali lebih tinggi dibanding dengan modalnya.
Hal ini menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Bahkan, dana perolehan IPO CYBR mencapai sebanyak-banyaknya Rp 110,9 miliar. Padahal, ekuitas CYBR hanya Rp35,5 miliar. Artinya dana perolehan 3 kali lebih tinggi dibanding harga modal sebelum IPO.
Tidak hanya itu, modal CYBR baru saja menjadi positif pada Januari 2023 dibanding periode sebelumnya. Jika tidak terjadi konversi utang menjadi modal, perhitungan valuasi PBV CYBR menjadi tidak relevan akibat nilai yang negatif.
Selain itu, secara kinerja yang masih rugi, saldo laba negatif, dan tidak adanya indikasi manajemen mencatatkan laba dalam waktu dekat menjadikan perusahaan ini memiliki valuasi yang sangat mahal.
Berdasarkan hal tersebut, pembelian IPO CYBR sangatlah berisiko, mengingat kinerja keuangan yang jauh dari memuaskan dan valuasi yang mahal.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Masih Cetak Rugi, IPO Saham CYBR Layak Koleksi?