Beli Kapal Raksasa Rp163,45 M, ELPI Mau 'Keruk' Cuan Rp1,3 T

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
03 August 2023 11:35
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Pelayaran PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mengumumkan kehadiran kapal induk angkut batu bara baru. Melalui anak usahanya, ELPI berpotensi menerima pendapatan Rp1,3 triliun dari kapal ini.

ELPI melalui entitas anaknya PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA) resmi mendatangkan kapal Mother Vessel Supramax di Batam. Kapal ini kemudian dinamai Maharaja Nusantara S-01.

"S01 ini sebagai identitas Supramax yang mana kami mempunyai target akan terdapat kapal Supramax ke depannya milik kami sehingga nanti akan terdapat S-02, S-03 dan seterusnya." jelas Direktur SLSA Rachmat Tri Jaya, lewat keterangan resmi, Kamis (3/8/2023).

Mengingat modal yang besar tersebut, Direktur Utama ELPI yang juga menjadi Komisaris SLSA Eka Taniputra optimis akan memberikan kinerja keuangan positif bagi ELPI.

"Karena SLSA sendiri ke depannya mendapatkan potensi pendapatan Rp1,3 triliun untuk kontrak 10 tahun angkutan batu bara di wilayah Indonesia," tuturnya.

Eka menargetkan kapal induk logistik tersebut akan beroperasi pada akhir Agustus dengan target angkut batu bara sekitar 1,1 juta metrik ton per tahunnya. Sementara wilayah operasionalnya berkisar dari Kalimantan Selatan ke Sulawesi Tengah dan Halmaheraz

Saat ini MV Maharaja Nusantara masih dalam dalam proses docking ditargetkan selesai di paruh kedua Agustus dan beroperasi di akhir Agustus setelah proses administrasi perijinan selesai.

Dalam pemberitaan sebelumnya dikatakan, pembelian kapal tersebut didapat kredit investasi dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dengan plafon sebesar Rp154,7 miliar. SLSA setidaknya perlu merogoh US$10,75 juta atau setara Rp163,45 miliar untuk pembelian kapal tersebut.


(Mentari Puspadini/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Logistik Dapat Kredit Investasi Rp 154,7 M dari OCBC

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular