Misteri Transaksi Rp 5 T di CMNA, Investor Singapura Borong?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
03 August 2023 09:55
Pengunjung membeli tiket saat akan menonton bioskop di CGV Central Park, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah telah mengumumkan bioskop boleh kembali beroperasi untuk wilayah yang berada di level 2-3 PPKM di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali. Pemprov DKI Jakarta hari ini melakukan uji coba pembukaan bioskop selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Uji coba dilakukan di seluruh bioskop di Jakarta. Pembukaan bisokop tersebut harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang datang harus menyiapkan aplikasi dan akun PeduliLindungi. Saat akan masuk, ada ketentuan scan QR Code di pintu masuk Platinum, kemudian klik check-in. Begitu pun saat keluar pengunjung harus meng-klik check-out di aplikasi. Selain menggunakan aplikasi PeduliLindung pengunjung yang datang wajib sudah vaksin dua kali, berusia 12 tahun keatas serta maksimal kapasitas 50% tanpa makan dan minum di dalam ruangan. Aturan ini sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1096 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3. Kepgub tersebut ditandatangani Gubernur Anies Baswedan pada 13 September 2021. Di bisokop yang berlokasi di Central Park ini, menayangkan beragam film favorit seperti Black Widow, Shang-Chi, Malignant, The Suicide Squad, Free Guy, Snake Eyes, Space jam, Stillwater, Hard Hit, Escape From Mogadishu, Blackpink : The Movie. Dari pantau di lokasi, pengunjung yang datang untuk menonton masih sepi. Pasa sore hari ini pengunjung yang menonton di dalam studio tidak lebih dari 10 orang. Sebelumnya pada tanggal 5 Juli 2021, bioskop sempat berhenti beroperasi menyesuaikan regulasi PPKM guna menekan jumlah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi bioskop yang kembali beroperasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola jaringan bioskop "Cinema XXI" yang baru melantai pertama kali di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, Rabu (2/8/2023) terpantau mendapat transaksi jumbo di pasar nego hingga Rp5 triliun dari asing.

Sovereign Wealth Fund (SWF) asal Singapura, atau Government of Singapore Investment Corporation (GIC) disinyalir menjadi pelaku yang melakukan transaksi jumbo atas saham PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau dikenal juga dengan kode saham CNMA.

Berdasarkan data prospektus, GIC melalui afiliasinya yaitu Salween Investment Private Limited pada 2016 lalu menandatangani call option agreement yang berisi hak untuk membeli saham perseroan sampai dengan sebanyak-banyaknya 18,75 miliar miliar.

Dengan jumlah saham tersebut bisa dikalkulasi dengan harga saham Initial Public Offering (IPO) CNMA senilai Rp270/saham, akan menghasilkan sekitar Rp5,06 triliun. Nilai ini inline dengan transaksi nego yang terjadi kemarin, dengan begitu bisa dipastikan pelaku transaksi tersebut dari GIC.

Berkat transaksi tersebut dan minat pasar tinggi terhadap saham CNMA di hari pertama listing membuat harga bergerak atraktif. Hingga akhir perdagangan kemarin harga saham-nya melesat 17,04% ke posisi Rp316/saham.

Total volume yang terealisasi sebanyak 2 miliar lembar saham dengan frekuensi 940.042 kali dan total nilai transaksi sebanyak Rp592,63 miliar. Ramainya transaksi kemarin jika hari ini, Kamis (3/8/2023) berlanjut, maka harga saham CNMA masih akan bergerak atraktif.

Hanya saja, tetap perlu diwaspadai risiko volatilitas yang tinggi mengingat saham yang baru pertama kali listing belum memiliki basis teknikal yang cukup kuat secara historisnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Bioskop XXI (CNMA) Ganti Dirut dan Tebar Dividen 97% dari Laba

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular