Ini Kata Bursa Soal BUMN Yang Bakal IPO Tahun Ini

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 02/08/2023 16:55 WIB
Foto: I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI dalam acara pencatatan perdana saham PT Hillcon Tbk di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini, sejumlah perusahaan telah membatalkan aksi pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO). Di antaranya, subholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) serta PalmCo yang juga dikabarkan mau melaksanakan pencatatan tahun ini namun diketahui masih urung menyetor dokumen, menurut pengakuan pejabat bursa.

Bursa Efek Indonesia (BEI) berbicara mengenai perusahaan BUMN yang akan melantai di bursa. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya berharap akan ada perusahaan BUMN yang akan IPO.

"Ya, nanti saya cek lagi ya kalau BUMN ya. Ya, BUMN tentu kita harapkan banget," ujarnya di Gedung BEI, Rabu (2/8/2023).


Pada kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan, IPO 'jumbo' itu salah satunya dilihat dari sisi aset. Jadi, untuk menilai jumbo atau tidaknya perlu dilihat dari berbagai aspek.

"Saya sampaikan dua sisi, dari sisi aset karena memang sizing itu berdasarkan aset sesuai dengan POJK, nanti fundraise saya akan sampaikan kategorinya berapa triliun itu saya akan sampaikan jadi jumbo dilihat dari beberapa sisi ya. Karena aset itu menentukan nanti bagaimana profit nanti akan diperoleh jadi dua hal yang tidak terpisah," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengungkapkan hingga akhir tahun ini belum ada rencana perusahaan BUMN yang akan melantai di pasar modal. Adapun pihaknya sedang berdiskusi terkait hal ini.

"Belum ada, nanti lagi didiskusiin dulu saya belum bisa bicara," kata Oki di Gedung BEI, Rabu (2/8/2023).

Dirinya juga enggan membeberkan rencana IPO perusahaan BUMN di masa yang akan datang. Terkait IPO 'jumbo' di semester II tahun ini, Oki juga enggan menjawab.

Kemarin pada saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan ada sebanyak 105 rencana penawaran umum. Dengan nilai sebesar Rp 74,86 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 71 perusahaan.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi