Analisis Teknikal

IHSG Berpotensi Ditutup Melemah Lagi di Sesi II

Putra, CNBC Indonesia
02 August 2023 13:32
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot pada perdagangan sesi I Rabu (2/8/2023), di tengah memburuknya kembali sentimen pasar dari eksternal.

IHSG turun 0,54% ke 6.849,33. IHSG saat ini masih bertahan di level psikologis 6.800. Sebanyak 342 saham turun, 174 saham naik, dan 202 stagnan.

Nilai transaksi mencapai Rp10,52 triliun dan volume perdagangan 31,28 miliar saham.

IHSG terkoreksi di tengah memburuknya sentimen pasar dari eksternal, di mana bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa Asia berbalik arah ke zona merah.

Investor cenderung kecewa dengan rilis data aktivitas manufaktur di AS yang masih berkontraksi dan data tenaga kerja yang tidak sesuai ekspektasi.

Data aktivitas manufaktur (PMI manufaktur) AS periode Juli 2023 versi S&P Global dan ISM akan dirilis pada hari ini. Keduanya terpantau mengalami kenaikan.

Untuk versi S&P Global, PMI manufaktur pada bulan lalu naik menjadi 49, dari sebelumnya di angka 46,3 pada Juni lalu. Sedangkan versi ISM, PMI manufaktur AS hanya naik sedikit menjadi 46,4, dari sebelumnya pada Juni lalu di angka 46.

Meski kedua versi PMI manufaktur AS mengalami kenaikan, tetapi masih berada di zona kontraksi yang menandakan bahwa sektor manufaktur Negeri Paman Sam masih melambat.

PMI menggunakan angka 50 sebagai batasnya. Jika berada di bawah 50, menandakan sektor manufaktur sedang mengalami kontraksi. Sebaliknya, jika berada di atas 50, maka sektor manufaktur sedang berekspansi.

Sementara untuk data tenaga kerja AS yang telah dirilis pada hari ini yakni data pembukaan lapangan kerja JOLTS. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah lapangan kerja baru pada periode Juni 2023 turun menjadi 9,58 juta lapangan, dari sebelumnya pada Mei lalu sebanyak 9,62 juta lapangan kerja.

Data JOLTS akan dipantau oleh pelaku pasar dan pembuat kebijakan yakni bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), karena dapat memberikan wawasan berharga mengenai dinamika penawaran-permintaan di pasar tenaga kerja.

Data tenaga kerja ini juga tentunya akan menjadi pertimbangan The Fed untuk menentukan langkah kebijakan suku bunga acuannya berikutnya.

Sementara itu, lembaga pemeringkat internasional yakni Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang Amerika Serikat (AS) pada Selasa (1/8/2023) dari AAA menjadi AA+. Hal ini disebabkan beberapa faktor salah satunya kebuntuan pagu utang AS.

Penurunan oleh Fitch ini belum pernah terjadi sebelumnya. Peringkat AAA adalah tertinggi sementara AA+ adalah lebih rendah di bawah AAA.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada sesi I, IHSG turun ke bawah support penting terdekat di 6.880 (Fibonacci 78,6%), tetapi masih di atas level psikologis 6.800

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI turun ke36,83.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di bawah garis sinyal dan di area negatif.

Di sesi II, IHSG berpotensi kembali ditutup melemah dengan menguji support 6.807 (Fibonacci 61,8%) dengan resistance terdekat di 6.880 (Fibonacci 78,6%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular