Market Commentary

Saham GTBO Sentuh ARA, Padahal IHSG Berdarah-Darah

Tim Riset, CNBC Indonesia
Rabu, 02/08/2023 11:51 WIB
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan batu bara yakni PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) terpantau terbang dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi I Rabu (2/8/2023), di tengah koreksinya harga batu bara acuan dunia dan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Per pukul 11:22 WIB, saham GTBO terbang 24,62% ke posisi harga Rp 324/saham. Bahkan, saham GTBO sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada sesi I hari ini.

Saham GTBO sudah ditransaksikan sebanyak 3.051 kali dengan volume sebesar 14,46 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 4,58 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 810 miliar.


Hingga pukul 11:20 WIB, di order bid atau beli, pada harga batas atasnya di Rp 324/saham, ada 197 lot antrian atau sekitar Rp 6,4 juta. Namun, antrian beli terbanyak ada di harga Rp 314/saham, yakni mencapai 1.293 lot atau sekitar Rp 40,6 juta.

Sedangkan di order offer atau jual, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham GTBO sudah menyentuh ARA.

Saham GTBO berhasil terbang di tengah koreksinya harga batu bara dunia dan IHSG pada sesi I hari ini. Bahkan, saham-saham batu bara RI pada sesi I hari ini secara mayoritas melemah.

Harga batu bara ditutup terkoreksi pada awal perdagangan Agustus 2023. Pelemahan hari ini disinyalir akibat kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik yang menurun seiring gelombang panas (heatwaves) yang telah berakhir.

Sentimen datangnya musim hujan di banyak titik China menekan harga batu bara kemarin. Hujan akan mengakhiri heatwaves, sehingga membatasi permintaan pendingin ruangan dan pembangkit listrik.

Berdasarkan data dari Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September 2023 ditutup ambles 1,45% di posisi US$ 138,85 per ton. Harga batu bara terkoreksi seiring penurunan harga yang terjadi sepanjang bulan Juli.

Belum diketahui penyebab pasti melesatnya harga saham GTBO pada sesi I hari ini hingga menyentuh ARA. Namun, ada potensi bahwa saham GTBO sedang digerakkan.

Di lain sisi, investor yang menggenggam saham GTBO dinilai masih murah dibandingkan dengan rata-rata industrinya. Dari price to earnings ratio (PER) yang disetahunkan (annualized) saham GTBO mencapai 2,93 kali, jauh lebih rendah dari PER rata-rata industri yang mencapai 6,61 kali.

Sedangkan dari rasio price to book value (PBV), saham GTBO juga tergolong masih murah yakni mencapai 0,96 kali, dari PBV rata-rata industri yang mencapai 2 kali.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat