
Sri Mulyani Beberkan Surat Utang RI Diburu Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Sri Mulyani Indrawati membeberkan tingginya minat investor atas Surat Berharga Negara (SBN), salah satunya terlihat dari tren penguatan hingga akhir Juli.
"Yield SBN Indonesi seri benchmark 10 tahun menguat 66 bps secara YTD (sejak awal tahun) menuju pada level 6,28% per 28 Juli 2023," ungkap Sri Mulyani usai rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (1/8).
Sri Mulyani menyebut penguatan yield SBN didukung oleh dua hal yakni inflasi yang relatif rendah dan kebijakan penerbitan utang RI.
Lebih lanjut Sri Mulyani mengungkapkan bahwa laju inflasi Indonesia saat ini terkendali dan relatif rendah dibanding kondisi inflasi global yang sangat tinggi.
Adapun terkait kebijakan penerbitan utang, SMI menyebut pemerintah saat ini telah mengurangi target penerbitan surat berharga negara seiring dengan kinerja APBN yang surplus,
"Kinerja perekonomian kita yang baik dan dasar keuangan stabil dan kondusif membuat investor terutama investor asing memiliki confidence membeli pasar di SBN yang mencapai Rp 91,86 triliun YTD," terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani membeberkan kondisi ini merupakan prestasi yang membanggakan, mengingat investor masih terus menyerbu SBN di tengah volatilitas pasar keuangan global dan kenaikan suku bunga acuan AS (Federal Fund Rate/FFR).
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Akui Rupiah Sempat Loyo, Negara Lain Lebih Buruk