Debut Perdana, Saham RMKO Dibuka Lompat 24,44%

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
31 July 2023 09:13
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

RMKO, melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak 250.000.000 saham atau sebesar 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Mengutip laman prospektusnya, saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 450 per saham. Sehingga, berharap dana segar sebesar Rp 112.500.000.000.

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

Dalam debut perdananya, saham RMKO melesat 24,44% atau Rp 110 per saham menjadi Rp 560 per saham.

Nantinya, penggunaan dana hasil IPO ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha berupa pembelian bahan bakar (fuel) untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang (sparepart) alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh Perseroan.

Sebagai informasi, pemegang saham RMKO sebelum IPO terdiri dari PT RMK Investama 99,998% dan Vincent Saputra 0,002%. Ultimate beneficial ownership (UBO) dan pengendali dari perseroan adalah Tony Saputra.

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk juga merupakan perusahaan afiliasi dari PT RMK Energy Tbk (RMKE). Di mana, RMKE sebanyak 76,8% sahamnya dipegang RMK Investama dan penerima manfaat akhir dari RMKE adalah juga Tony Saputra.

Direktur Utama Perseroan, Vincent Saputra mengatakan, IPO ini dapat mendukung Perseroan untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatera Selatan. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan.

Menurutnya, Perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house milik anak usaha RMKE dan ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batubara dari tambang-tambang non-grup di Muara Enim dan Lahat.

Dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan dari third parties secara signifikan.

"Potensi batubara di Sumatera Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional, kami optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatera Selatan. Terlebih lagi, dengan menjadi perusahaan terbuka, kami yakin RMKO ke depannya akan dapat menggarap berbagai proyek pertambangan dan tidak hanya terbatas di Sumatera dan bahkan terbuka dengan peluang sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan untuk komoditas lainnya," ujarnya di Jakarta, Senin (31/7).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Perseroan, Nathania Pricilla Saputra juga menambahkan Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan pada tahun 2022 sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 dengan CAGR antara tahun 2020-2022 sebesar 7,9 kali.

Peningkatan pendapatan tersebut diperoleh sejak beroperasinya tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) pada Februari 2022. Jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing berkontribusi sebesar 55,6% dan 44,4% terhadap total pendapatan Perseroan. Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, Perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali di tahun 2022.

Ke depannya melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, Perseroan juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batubara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batubara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan Train Loading System (TLS) dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batubara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan.

"Kami optimis Perseroan dapat mencapai target yang ditetapkan dan mendukung visi Perseroan untuk menjadi kontraktor penyedia jasa pertambangan yang terintegrasi, terlengkap, dan terbaik di Indonesia," tambahnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontraktor Tambang Royaltama Mulia IPO, Cari Duit Rp 112,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular