
Pesta Boom Comodity Bubar, Laba Bumi Anjlok 51%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan penurunan laba pada semester pertama 2023. Hal ini merupakan efek gabungan dari kondisi batu bara global, cuaca, dan kebijakan royalti.
Pada semester pertama 2023, BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$3,3 miliar, turun 13,3% dibandingkan jumlah pada periode yang sama tahun lalu yakni US$3,81 miliar.
Sementara itu, beban pokok pendapatan naik 8% menjadi US$2,9 miliar. Sehingga total laba bruto pada paruh pertama 2023 sebesar US$363,5 juta.
BUMI mengatakan bahwa penurunan pendapatan karena kondisi cuaca yang kurang mendukung sebab adanya La Nina. Kenaikan harga energi juga membuat kenaikan beban pokok sehingga menekan laba bruto perusahaan.
Selain itu, kondisi harga batu bara global yang jatuh sepanjang 2023 turut berkontribusi kepada penurunan pendapatan BUMI.
Harga batu bara global Ice Newcastle pada 2023 telah turun 64,19% per Jumat (29/7/2023). Kondisi ini berbanding terbalik dengan kinerja 2022 yang mampu menguat 156,74%.
Efeknya adalah harga rata-rata jual batu bara BUMI turun 16% menjadi US$93,2 per ton pada semester pertama 2023 dari US$110 per ton pada periode yang sama 2022.
Meskipun terjadi penurunan harga jual, BUMI percaya masih ada potensi kenaikan karena situasi geopolitik yang masih panas.
Penurunan harga jual berpengaruh terhadap pendapatan bumi meskipun secara volume penjualan bumi meningkat 2% menjadi 34,6 metrik ton.
Di sisi lain pada periode Januari hingga Juni 2023, total royalti yang dibayarkan oleh BUMI secara konsolidasi mencapai US$1,03 miliar. Jumlah ini setara dengan 31,2% dari pendapatan.
Ada peningkatan jumlah royalti yang dibayar oleh anak usaha BUMI yakni KPC dan Arutmin. Royalti meningkat 14% pada penjualan domestik dan hingga 29% pada ekspor.
Kemudian bottom line, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 51,2% menjadi US$81,8 juta.
Sementara itu dari sisi produksi, cuaca yang kurang mendukung akibat La Nina membuat batu bara yang ditambang lebih sedikit. Batubara yang ditambang BUMI sebesar 35,4 metrik ton, naik 2% year-on-year. Overburden removed meningkat sebesar 16% lebih tinggi dari periode yang sama pada 2022.
(ras/ras) Next Article Penjualan Batu Bara BUMI Capai 78,7 Juta Ton di 2023