Dulu Petani, Sekarang Raja Ritel Berharta Rp 42 T

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
28 July 2023 07:35
Co-founder dan CEO Miniso Glonal, Ye Guofu/Twitter MinisoOfficial
Foto: Co-founder dan CEO Miniso Glonal, Ye Guofu/Twitter MinisoOfficial

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa sangka, dibalik menjamurnya toko pernak-pernik Miniso, ada sesosok anak petani asal China yang bermimpi untuk membuat toko serba ada mendunia.

Adalah, seorang berkebangsaan China yang terinspirasi membuka toko pernak-pernik murah ketika ia berkunjung ke Jepang. Pada 2013, ia mengajak rekannya, seorang desainer Jepang bernama Miyake Junya untuk mendirikan rantai toko berbiaya rendah Miniso.

Selama lima tahun terakhir, Miniso telah menjadi ritel dengan pertumbuhan tercepat di Cina, menurut Euromonitor International. Sekarang, perusahaan memiliki kerajaan global dengan 3.500 toko di 79 negara dengan total penjualan $2,6 miliar USD pada tahun 2018.

Seiring dengan pertumbuhan tokonya, sang pemilik pun terkena kucuran pundi-pundi uang yang banyak. Merujuk pada data Forbes Real Time Billionaires per Selasa, (7/4/2023), Ye Guofu mencatatkan kekayaan sebesar US$2.8 miliar atau sekitar Rp42 triliun.

Goufu mencatatkan diri sebagai orang terkaya nomor 1.217 di dunia. Meski tak masuk jajaran atas, pada tahun 2020 ia sempat berada di daftar China Rich List dan menempati posisi 148.

Profil Pendiri Miniso Ye Guofu

Lahir dan besar di Tiongkok, perjalanan wirausaha Ye Guofu dimulai sejak usia dini. Melansir therichest.com, sang maestro bisnis itu dibesarkan dari awal yang sederhana, tumbuh sebagai putra bungsu dari seorang pekerja pertanian miskin di Providence of Hubei.

Keadaannya tersebut tidak menghalanginya saat dia ingin melanjutkan studi manajemen ekonomi di Zhongnan University of Economics. Setelah lulus, Guofu pindah ke Guang Dan dan mulai bekerja sebagai penjual di sebuah toko pipa baja.

Selama waktu ini dia memanfaatkan keahlian barunya untuk memulai usaha bisnis pertamanya di mana dia menjual aksesoris, tembikar, dan barang lainnya, melalui toko bernama Ariyaya.

Meski menjual semua produknya seharga 10 yuan, namun ia tersendat karena tren pembelian baru dari konsumen China menginginkan produk berkualitas lebih tinggi.

Pada tahun 2013, ia mendirikan Miniso, jaringan retail yang khusus menjual berbagai macam produk, termasuk barang-barang rumah tangga, kosmetik, elektronik, dan lainnya, semuanya dengan harga yang terjangkau.

Yang membedakan Miniso dari para pesaingnya adalah komitmennya untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan estetika desain yang inovatif. Visi Ye Guofu adalah untuk menciptakan merek yang akan menjembatani kesenjangan antara fungsionalitas dan gaya tanpa merogoh kocek dalam.

Pendekatan ini menyentuh hati konsumen, yang menyebabkan ekspansi cepat Miniso baik di China maupun di seluruh dunia.

Kesuksesannya memuncak pada 2020 ketika perusahaan yang didirikannya akhirnya melantai di bursa saham Wall Street, New York Stock Exchange (NYSE), Amerika Serikat, pada Kamis (15/10/2020).

Pencatatan saham perdana dengan kode MNSO tersebut tentu membuat Goufu menjadi miliarder karena hartanya naik beberapa kali lipat.

Perusahaan yang berbasis di Guangdong, China ini memperoleh dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar US$ 608 juta atau setara Rp 8,99 triliun (kurs Rp 14.800/US$).

Miniso melepas 30,4 juta saham kepada publik dengan harga masing-masing US$ 20 atau Rp 296.000/saham, di atas harga penawaran awal sebelumnya antara US$ 16,5 hingga US$ 18,50. Goufu sendiri akan memiliki 65% saham dari Miniso setelah IPO.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular