
Energi Fosil Gak Terganti, Bos BUMN Ini Ungkap Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengaku, energi baru terbarukan (EBT) tidak dapat menggantikan energi fosil.
Vice President Sustainability of Pertamina Nanang Sahroini mengatakan, bahwa hingga 20 tahun ke depan masyarakat akan tetap membutuhkan energi fosil untuk melakukan semua aktivitas.
"Hingga saat ini sampai 20 tahun ke depan belum ada teknologi dari fosil ke EBT yang murah," ujarnya di Hotel Sheraton Jakarta, Rabu (26/7).
Menurutnya, peralihan energi fosil ke EBT membutuhkan biaya yang sangat besar membuat dilema terhadap ancaman keterjangkauan energi masyarakat luas. Sehingga, keberadaan EBT hanya dapat berperan sebagai penyeimbang dalam menjaga lingkungan.
Meskipun demikian, perseroan dan pemerintah akan tetap mengikuti misi dunia dalam menekan emisi karbon yang dapat berdampak buruk pada lingkungan. Harapannya pada 2060 mendatang dapat memcapai net zero emisi karbon.
"Net zero yang diharapkan pemerintah dan dunia seberapa besar emisi yang kita buang ke lingkungan diimbangi emisi yang bisa kita tangkap dan kita stor atau kita amnakan. Net zero artinya kalau kita masih pakai bisa mengeneret 1 juta ton, kita menangkap 1 juta ton yang kita amankan. Karena kita belum bisa terlepas murni dari fosil," jelasnya.
Nanang menyebut, Pertamina sendiri akan mulai melakukan transisi bisnis dari energi fosil ke energi hijau. Namun, perseroan sebagai perusahaan negara harus tetap menjaga ketahanan energi agar tetap dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
Ia menambahkan, seiring dengan perkembangannya transisi energi juga merupakan keharusan karena keuntungan pendapatan dari energi fosil lambat laun berkurang karena akan tertinggal.
"Maka mau nggak mau sebagai BUMN harus dilakukan. Insyaallah 2045 porsi perubahan fosil fuel ke EBT mendekati angka sangat baik presentae sekitar 30-40%," pungkasnya.
(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Internasional PIS Lompat 3 Kali Lipat, Laba Naik US$ 400 Juta