Pemilik Totenham Hotspur Kena Insider Trading, Pacar Terlibat
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik Tottenham Hotspur Joe Lewis didakwa atas tuduhan insider trading pada Selasa, (25/7/2023) waktu setempat. Karena diduga berbagi informasi rahasia tentang perusahaan tempat dia berinvestasi kepada asisten pribadi, pacar, dan pilotnya.
Jaksa penuntut mengatakan, bocoran investasi dari Lewis tersebut memungkinkan teman dan rekannya meraup untung jutaan. Sebelumnya, Lewis menghadapi 19 tuntutan pidana, termasuk penipuan dan konspirasi sekuritas.
Menghadapi perkara ini, Lewis secara sukarela datang ke AS menghadapi dakwaan. "Pemerintah telah membuat kesalahan besar dalam penilaian dalam menuntut Mr. Lewis, seorang pria berusia 86 tahun dengan integritas sempurna dan prestasi luar biasa," kata David Zornow, pengacara Lewis, dikutip dari Wall Street Journal.
Damian Williams, Pengacara AS untuk Distrik Selatan New York, mengatakan Lewis mengatur skema insider trading dengan memanfaatkan aksesnya ke ruang dewan perusahaan.
"Dia menggunakan informasi orang dalam sebagai cara untuk memberi kompensasi kepada karyawannya atau memberikan hadiah kepada teman dan kekasihnya," kata Williams dalam sebuah pernyataan.
Ini bukan kali pertama miliarder tersebut terjerat hukum. Jaksa penuntut pun mengatakan, Lewis terlibat dalam berbagai skema melanggar undang-undang sekuritas, termasuk dengan mengirimkan pengajuan palsu ke Securities and Exchange Commission pada periode 2013 hingga 2021.
Lewis juga mengetahui informasi rahasia tentang uji klinis, pengumuman perusahaan, dan keuangan perusahaan, yang kemudian dia bagikan dengan rekan kerja, menurut dakwaan.
Dalam satu kasus, dia memberikan pinjaman kepada pilotnya masing-masing $500.000 atau sekitar Rp7,51 miliar, kemudian mendorong mereka untuk membeli saham di perusahaan onkologi Mirati Therapeutics sebelum berita uji klinis dipublikasikan, kata jaksa penuntut.
"Bos memiliki info orang dalam dan tahu hasilnya karena jika tidak, mengapa dia membuat kita berinvestasi," ucap pilot pribadi Lewis, dalam sebuah percakapan sms ke seorang teman, kata dakwaan tersebut.
Lewis, yang merupakan salah satu pemegang saham terbesar perusahaan, juga berbagi informasi tentang Mirati dengan pacarnya, menurut dakwaan.
Meski begitu, Mirati Therapeutics tidak menanggapi permintaan komentar dari WSJ.
Sebagai informasi, Lewis lahir di London pada tahun 1937. Dia adalah pendiri Tavistock Group, sebuah perusahaan induk dengan investasi termasuk real estat, hotel, dan restoran. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 200 investasi di 13 negara, menurut situs webnya.
Lewis juga memiliki salah satu koleksi seni pribadi terbesar di dunia, dengan karya-karya Pablo Picasso, Henri Matisse, dan Edgar Degas, kata situs web itu. Lewis memiliki kekayaan bersih lebih dari $6 miliar, menurut Forbes.
(Mentari Puspadini/ayh)