Suku Bunga AS Diramal Naik 2 Kali Lagi, BI Mau Ikutan?

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
25 July 2023 15:04
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Juli 2023. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Juli 2023. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve diramal akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan Juli dan September. Sehingga suku bunga acuan AS akan menyentuh level 5,75% sama seperti Indonesia.

Apakah Bank Indonesia (BI) juga akan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR)?

"Nah kalau fed fund rate naik gimana? Jamunya opo pak kalau bukan jamu suku bunga? Jamu BI kan bukan suku bunga makanya kita pakai jamunya stabilitas nilai tukar rupiah, intervensi kan baik twist operation maupun triple intervention," kata Gubernur BI Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) dalam konferensi pers, Selasa (25/7/2023)

Perry menyatakan, cadangan devisa Indonesia masih cukup untuk menjaga nilai tukar rupiah. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Juni 2023 tercatat tinggi sebesar 137,5 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Cadev kita masih lebih dari cukup sehingga cadangan yang kita kumpulkan waktu masuk kita gunakan sekarang dan alhamdulillah, nilai tukar rupiah kita stabil bahkan year to date menguat masih lebih baik dengan peso dan negar lain juga mendukung terkendalinya inflasi," papar Perry.

Nilai tukar Rupiah secara year to date tercatat menguat 3,63% ptp dari level akhir Desember 2022, lebih kuat dibandingkan dengan apresiasi Peso Filipina, Rupee India, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 1,78%, 1,11%, dan 0,42%.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular