Baru IPO, MAHA Bidik Kerja Sama dengan Tambang Terbesar RI

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Selasa, 25/07/2023 14:15 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten logistik pertambangan PT Mandiri Herindo Adiperkasa (MAHA) atau dikenal sebagai Mandiri Services membeberkan bahwa pihaknya tengah membidik kerja sama dengan perusahaan tambang terbesar di Indonesia.

Emiten milik konglomerat batubara Eddy Sugianto ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, (25/7/2023). Saat pembukaan, MAHA mencatatkan harga Rp159 per lembar saham. MAHA telah berhasil menyentuh auto reject atas (ARA) dengan peningkatan 34,75%.

Direktur Utama Mandiri Services Yenny Hamidah Koean mengatakan, saat ini pihaknya telah menjalani kerja sama pengangkutan hasil batu bara dengan beberapa perusahaan tambang. Diantaranya, PT Kideco Jaya Agung, PT Bayan Resourcees Tbk (BYAN) dan PT Mandiri Coal (MCOL).


Yenny menyampaikan, perusahaannya sedang melakukan penjajakan klien baru. Disebut bahwa calon kliennya merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.

"Nanti ke depan ada diumumkan berikutnya nanti disampaikan berikutnya. Perusahaan salah satu tambang batu bara terbesar," kata Yenny usai seremoni pencatatan sahamnya di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa, (25/7/2023).

Saat ini, jumlah batu bara yang diangkut MAHA sudah sebesar 50 juta ton. Yenni mengungkapkan pihaknya berharap MAHA angka tersebut dapat meningkat dan bisa mencapai target 60 juta di tahun 2023.

Sebagai informasi, berikut merupakan daftar emiten tambang batu bara raksasa di Indonesia beserta capaian laba bersihnya di kuartal I/2023:

1. BYAN - Rp6,27 triliun
2. UNTR - Rp5,32 triliun
3. ADRO - Rp6,86 triliun
4. BUMI - Rp902 miliar
5. PTBA - Rp1,16 triliun
6. INDY - Rp883 miliar
7. ABMM - Rp1,58 triliun


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi