6,4 Juta Data Kartu Kredit BCA Dijual, Benarkah?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Selasa, 25/07/2023 10:55 WIB
Foto: Ilustrasi Hacker (Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beredar informasi bahwa sebanyak 6,4 juta data pengguna kartu kredit PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA dijual di forum hacker. Data tersebut meliputi alamat, nomor handphone, dan sebagainya.

Informasi itu dicuitkan pada Senin (24/7/2023) pukul 5.57 WIB oleh akun Twitter @FalconFeedsio. Akun itu dalam biodatanya mengklaim sebagai platform yang menyediakan informasi adanya serangan siber.

Menanggapi hal ini, BCA menampik bahwa data tersebut berasal dari bank. EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan bahwa pihaknya telah telah melakukan pengecekan.


"Dapat kami sampaikan bahwa kami telah melakukan pengecekan, dan data yang diklaim beredar tersebut berbeda dengan data yang dimiliki oleh BCA," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (25/7/2023).

Hera juga menyampaikan bahwa pihaknya senantiasa melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan secara berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah. Hal ini sebagai wujud komitmen BCA dalam memberikan kemanan bagi nasabah dalam menggunakan layanan perbankan bank.

"Seluruh strategi dan penerapan standar keamanan tersebut selalu dievaluasi dan di-update dari waktu ke waktu dengan memperhatikan perkembangan keamanan siber dan transaksi digital," ujarnya.

Sebelumnya, beredar pula beberapa modus soceng yang melibatkan layanan mobile banking BCA. Di antaranya, tangkapan layar dan narasi untuk para pengguna layanan BCA Mobile yang memberikan peringatan adanya virus pada aplikasi BCA Mobile.

Presiden Direktur BBCA Jahja Setiaatmadja pun menyatakan bahwa informasi itu adalah hoax. Ia juga menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima keluhan langsung dari nasabah yang mendapatkan notifikasi peringatan adanya virus pada layanan pada layanan aplikasi BCA Mobile.

"Jadi saya pikir ini adalah satu kreasi di sosmed yang mengada-ada, menakut-nakuti nasabah. Membuat mereka gamang. Sebenernya belum ada aduan seperti ini yang betul-betul muncul nih, di aplikasi mobile banking di nasabah," ujar Jahja saat Paparan Kinerja Semester I-2023 BCA, Senin (24/7/2023).

Selain itu, beredar informasi tidak benar juga yakni pamflet digital atau flyer yang menginformasikan BCA memberikan fasilitas gratis biaya transfer antar-bank, dengan syarat nasabah meng-klik tombol sign up. Pihak BCA pun juga sudah menampik informasi ini.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bantu Permudah Transaksi Bisnis Secara Online Pakai AI