Pasar Kripto Kompak Tak Berdaya

rev, CNBC Indonesia
25 July 2023 10:40
Pejalan kaki melewati iklan yang menampilkan token cryptocurrency Bitcoin di Hong Kong, Selasa (15/2/2022). (Photo by Anthony Kwan/Getty Images)
Foto: Pejalan kaki melewati iklan yang menampilkan token cryptocurrency Bitcoin di Hong Kong, Selasa (15/2/2022). (Photo by Anthony Kwan/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan pasar kripto hari ini terjadi di tengah rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CoinMarketCap pada Selasa (25/7/2023) pukul 09.15 WIB, market kripto mayoritas mengalami penurunan. Bitcoin melemah 2,47% ke US$29.089,58 dan secara mingguan turun 3,61%.

XRP (Ripple) kembali melemah 4,21% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melemah 5,5%.

Cardano terdepresiasi sebesar 2,67% dan dalam sepekan turun 2,44%.

Solana pun anjlok 3,96% secara harian dan secara mingguan turun 12,77%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital juga menunjukkan penurunan 2,11 % ke angka 1.263,21.

Dilansir dari Coinglass, minat pasar naik tipis 0,75% di angka US$26,91 miliar.

Pasar kripto dinilai masih wait and see karena menunggu hasil rilis data suku bunga Amerika Serikat yang akan diumumkan pada minggu ini. Ekspektasi pasar untuk kenaikan 25 basis poin (bps) pada 26 Juli sekarang menjadi 99,8% berdasarkan CME Fedwatch Tool.

Dilansir dari Coindesk.com selama 16 bulan, Federal Reserve AS telah lama mengkhawatirkan inflasi alhasil suku bunga AS mengalami kenaikan secara signifikan. Pada besok waktu AS atau Kamis dini hari WIB, Bank Sentral AS (The Fed) akan merilis suku bunganya.

CME Rate Watch tool saat ini memperkirakan kemungkinan 98% dari kenaikan seperempat poin lainnya yang akan menaikkan suku bunga The Fed ke kisaran 5,25-5,50%, level tertinggi dalam sekitar 17 tahun terakhir.

Pasar kripto terlihat mengalami resistansi terhadap pernyataan ekonomi makro terbaru. Hal ini terlihat dari pergerakan Bitcoin yang merupakan kripto dengan market cap terbesar di dunia yang mengalami penurunan dalam dua minggu terakhir.

Menurut sebuah laporan baru oleh Kaiko, dominasi volume Bitcoin telah menurun ke level terendah sejak April, sebesar 27%, didorong oleh lonjakan perdagangan altcoin setelah keputusan Ripple dan perubahan peraturan, dengan penurunan terbesar terlihat di bursa luar negeri dan kenaikan penting dalam aktivitas altcoin di bursa AS (WLD dilarang untuk saat ini di AS).

Perputaran tren terjadi karena investor BTC tampaknya kehabisan berita positif untuk ditawar setelah beberapa katalis utama dalam beberapa minggu terakhir.

"Dibutuhkan katalis segar untuk menggairahkan para pedagang Bitcoin," tulis Edward Moya, analis pasar senior di pembuat pasar valuta asing Oanda,

Beberapa rilis data dari AS pekan ini perlu dicermati investor, seperti pada hari Selasa, Conference Board akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terbaru, yang mencerminkan sentimen ekonomi. Serta laporan pada Kamis tentang klaim pengangguran akan menawarkan data terbaru tentang pertumbuhan ekonomi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular