IHSG Dekati Level 6.900, Tapi 5 Saham Ini Malah Anjlok 10%

Tri Putra, CNBC Indonesia
24 July 2023 18:07
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham mengalami penurunan hingga 10% di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun mendekati level psikologis 6.900.

Hingga akhir perdagangan hari ini, IHSG menguat 0,27% ke posisi 6.899,396. Meski berhasil menguat, tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 6.800 hingga akhir perdagangan pekan ini.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar IHSG pada perdagangan awal pekan, yakni sebesar 3,33%.

Berbeda nasib, saham PT Haloni Jane Tbk (HALO) ambles 10,53% ke Rp85/saham. Nilai transaksi mencapai Rp3,85 miliar dan volume perdagangan 44,74 juta saham.

Saham HALO cenderung bergerak turun semenjak menembus level tertinggi di Rp328 per saham pada tengah perdagangan 12 April lalu.

Saham emiten kawasan industri PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) juga menjadi 'pecundang' hari ini, ambles 9,84% ke Rp165/saham.

Ini merupakan lanjutan aksi jual investor usai saham KIJA dalam tren naik selama 3-14 Juli lalu.

Saham emiten 'anak baru' PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) juga turun 9,76% ke Rp74/saham. Dengan ini, sejak melantai pada 10 Juli lalu, saham GRPM baru menghijau sekali, yakni pada 17 Juli.

Kemudian, saham PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING) terjerumus ke zona merah dengan penurunan 9,63% atau hingga auto reject bawah (ARB) khusus papan akselerasi ke harga Rp169/saham. Penurunan ini kontras dengan kenaikan 10,00% (auto reject atas/ARA) pada Jumat (21/7).

Di bawah KING, saham PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) merosot 9,57% ke Rp85/saham. Ini membalik penguatan dua hari sebelumnya pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Dalam sepekan saham PAMG ambles 7,61%.

Di tengah ketidakpastian pasar akan berbagai pengumuman suku bunga pekan ini, IHSG tetap mampu melanjutkan penguatan dari awal paruh kedua tahun ini.

Setidaknya ada lima bank sentral yang akan akan menggelar rapat moneter pada pekan ini. Di antaranya adalah Bank Indonesia (BI), The Fed (AS), bank sentral Eropa (ECB), bank sentral Jepang (BoJ), dan bank sentral Afrika Selatan.

Namun, sentimen penguatan IHSG seiring dengan PollingCNBC Indonesiayang melibatkan 12 analis/ekonom memperkirakan jika BI masih akan menahan suku bunga di level 5,75% pada bulan ini.

Suku bunga di level 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini atau enam bulan berakhir.

Inflasi Indonesia memang sudah jauh melambat dari 5,95% (yoy) pada September 2022 menjadi 3,52% (yoy) pada Juni 2023. Inflasi inti juga sudah melandai dari 3,36% (yoy) pada Desember 2022 menjadi 2,58% (yoy) pada Juni 2023.

Seiring potensi Bank Indonesia yang masih akandovishterhadap suku bunganya, FedWatch milik CME Group melihat ada probabilitas sebesar 99,2% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5% pada Selasa dan Rabu (25-26 Juli) waktu AS.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular