Jos! Pelajar Punya Aset Sampai Rp13,21 T di Pasar Modal

Rindi Salsabilla Putri, CNBC Indonesia
Sabtu, 22/07/2023 12:00 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut  jumlah investor pasar modal telah meningkat 33,53% dari 7,48 juta di akhir tahun 2021 menjadi 10 juta pada 3 November 2022. Secara komposisi umur sebesar 60% didominasi oleh investor di bawah 30 tahun. Tidak berhenti di situ, investor juga didominasi oleh lulusan SMA ke bawah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rasio investor pelajar Indonesia semakin melejit pada 2023. Hal ini didorong meningkatnya jumlah orang yang memiliki kesadaran untuk investasi sejak usia muda.

Tercatat, jumlah single investor identification (SID) individual di pasar modal per Juni 2023 meningkat menjadi 11.188.847. Pada Mei 2023, jumlah SID hanya 11.022.872. Sebanyak 26,86 persen di antaranya berstatus pelajar.

Berdasarkan data Statistik Publik Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2023, kepemilikan aset pelajar di pasar modal tidak main-main, yakni sebanyak Rp13,21 triliun berada di C-Best dan Rp9,32 triliun di S-Invest.


Secara nilai, jumlah tersebut masih di bawah kategori pekerjaan lainnya, seperti pengusaha dan pegawai negeri/swasta yang kepemilikan asetnya mencapai ratusan triliun di C-Best. Namun secara kuantitas, rasio investor pelajar adalah terbanyak kedua setelah pegawai negeri/swasta.

Selaras dengan jumlah tersebut, data KSEI per Juni 2023 menunjukkan bahwa investor dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan di bawahnya menjadi yang paling banyak dengan besaran 64,12 persen, sementara kepemilikan aset pendidikan SMA dan di bawahnya sebesar Rp156,04 triliun di C-Best dan sebesar Rp35,77 di S-Invest.

Dari segi usia, jumlah investor berumur di bawah 30 tahun tercatat sebanyak 57,57 persen dari seluruh investor. Ini merupakan jumlah yang terbanyak dari keseluruhan.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Pasar "Digoyang" Perang