Penjualan Mobil Naik, Saham Otomotif Ngegas

Jakarta, CNBC Indonesia - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah melaporkan hasil penjualan mobil dari pabrik ke diler (wholesales) di pasar domestik sebesar 82.581 unit pada periode Juni 2023. Angka tersebut naik tipis 0,58% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) sebesar 82.104 unit.

Kenaikan penjualan mobil ini menjadi angin segar bagi emiten di sektor otomotif pada perdagangan hari ini Kamis (20/7/2023).

Beberapa saham di sektor otomotif menyambut baik hasil dari Gaikindo tersebut. Hingga pukul 10.15 terdapat sembilan saham menguat dan tiga saham melemah.

Dari semua emiten di sektor otomotif yang menguat hari ini, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) paling gacor, melesat hingga 8,07%. 

Penjualan wholesales memang terjadi peningkatan namun angka retail sales justru menurun.

Retail sales menunjukkan penjualan mobil dari diler ke konsumen akhir, sedangkan wholesales adalah penjualan oleh produsen mobil kepada diler atau distributor resmi.

Penjualan secara retail pada Juni 2023 anjlok jadi 80.021 unit dibandingkan Mei 2023 yang mencapai 82.559 unit.

Secara total, penjualan wholesales Januari-Juni 2023 mencapai 505.985 unit, sedangkan retail sales 502.536 unit.

Peningkatan penjualan wholesales dapat mengindikasikan adanya permintaan yang lebih tinggi dari diler, yang dapat menjadi pertanda adanya persiapan stok untuk mengantisipasi potensi peningkatan penjualan retail di bulan-bulan mendatang.

Sedangkan penurunan penjualan retail menunjukkan bahwa konsumen mungkin di bulan-bulan awal ini lebih menunda pembelian kendaraan.

Data Gaikindo menunjukkan, Toyota memimpin penjualan, baik retail maupun wholesales sepanjang Januari-Juni 2023. Di mana, bulan Juni 2023, wholesales Toyota mencapai 24.803 unit, sedangkan retail sales 26.092 unit.

Produksi mobil nasional bulan Juni 2023 tercatat mencapai 109.609 unit, turun dari posisi Mei 2023 sebesar 119.770 unit. Total akumulasi produksi mobil nasional pada Januari-Juni 2023 mencapai 696.845 unit.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Otomotif Jadi Sektor Tercuan, 14 Saham RI Ini Layak Lirik?