Pesta Kripto Usai, Siap-Siap Terjun Bebas

rev, CNBC Indonesia
18 July 2023 12:25
FILE PHOTO: Representations of the Ripple, Bitcoin, Etherum and Litecoin virtual currencies are seen on a PC motherboard in this illustration picture, February 13, 2018. Picture is taken February 13, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/File Photo
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto relatif bergerak tanpa gairah dalam 24 jam terakhir yang disebabkan sikap wait and see untuk melihat hasil data makroekonomi pada minggu ini, terkhusus pada Selasa (18/7/2023).

Berdasarkan data CoinMarketCap pada Selasa (18/7/2023) pukul 09.22 WIB, Bitcoin melemah 0,47% ke US$30.163 dan dalam tujuh hari terakhir menurun 1,21%.

XRP (Ripple) pada hari ini turun 2,47% ke US$0,74 dan dalam seminggu terakhir masih dalam teritori penguatan 55,12%.

Senada dengan XRP, Solana ambruk 4,53% dalam 24 jam terakhir meski dalam sepekan masih mencatatkan penguatan 23,25%.

Sedangkan berbeda dengan BNB yang pada hari ini mengalami kenaikan 1,13% dan menguat tipis sebesar 0,15% secara mingguan.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital juga menunjukkan penurunan 0,57% ke angka 1.309,26.

Dilansir dari Coinglass, minat pasar menguat tipis 0,06% di angka US$27,99 miliar.

Merujuk dari Coindesk.com, hasil data inflasi Amerika Serikat (AS) minggu lalu yang sedikit lebih rendah daripada ekspektasi pasar yakni sebesar 3% (year on year/yoy), tidak menyurutkan bank sentral AS (The Fed) untuk memangkas suku bunganya.

Rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) berpotensi segera terwujud. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memulai pertemuan kebijakan dua hari berikutnya, di mana akan sampai pada keputusan suku bunga, pada 25 Juli.

Alat FedWatch, yang mengukur sentimen tentang keputusan suku bunga, telah meningkat di atas 97%, naik sedikit dari posisinya yang sudah tinggi dalam beberapa minggu terakhir, dan beberapa pejabat bank telah menyatakan bahwa inflasi tetap menjadi ancaman bagi perekonomian, bahkan pada periode sebelumnya, The Fed sempat menahan suku bunganya.

Sikap The Fed dalam menentukan suku bunganya akan cenderung membebani harga kripto, meningkatkan kecemasan investor tentang langkah bank sentral, khususnya jika sikap hawkish dilakukan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Bitcoin Tembus Level All Time High

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular