Hotel 'Gita Wirjawan' di Nusa Dua Digugat PKPU

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
17 July 2023 07:15
Mantan Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan dan transportasi PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS). (Tangkapan Layar Youtube Gita Wirjawan)
Foto: Mantan Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan dan transportasi PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS). (Tangkapan Layar Youtube Gita Wirjawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Tatamulia Nusantara Indah selaku Kontraktor pembangunan Struktur maupun Arsitektur/Finishing Hotel Shangri-La Resort & Spa, The Maj Nusa Dua, Bali melakukan gugatan secara PKPU terhadap PT. Narendra Interpacific Indonesia selaku pengembang hotel, atas honor kontraktor senilai Rp 76,664 miliar yang belum dibayarkan.

Hotel Shangri-La Resort & Spa, The Maj Nusa Dua sendiri dibangun di atas tanah Bali National Golf Nusa Dua milik Gita Wirjawan, yang disewa dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki spesialisasi dalam pengembangan dan pengelolaan kompleks pariwisata terintegrasi.

Selain itu, Gita juga tercatat sebagai Presiden Komisaris PT Narendra Interpacific Indonesia, Gita juga tercatat dan bertanda tangan sebagai saksi dalam perjanjian kerja sama antara Tatamulia dan Narendra.

Pihak Tatamulia telah mengajukan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Surabaya, dan sidang pertama telah dilangsungkan pada Jumat, 14 Juli 2023.

"Klien kami dan masih menunggu jawaban Debitur," ujar Frank Alexander Hutapea, Kuasa Hukum PT Tatamulia Nusantara Indah, kepada CNBC Indonesia, Senin (17/07/2023).

Pihaknya mengungkapkan, Narendra sudah menunggak utang honor kontraktor sejak 31 Desember 2018, dan hingga saat ini tidak ada pelunasan yang dilakukan serta selalu menghindar ketika diajak bertemu.

"Mohon dicek apa benar untuk sewa tanah lapangan golf dimana ada Hotel Shangri-La tersebut juga masih menunggak kepada ITDC sebagai pemilik tanah?," tutup Frank.


(Tim Redaksi)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular