
Manuver Erick Bersih-Bersih BUMN, Singgung InJourney

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan berbagai manuver dalam pembenahan perusahaan pelat merah. Selain memperbaiki dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem, Ia juga memperbaiki ekosistem suatu sektor.
"Ya itulah kenapa kita menempatkan orang dengan sistem. Kita bisa lihat kalau kita bicara yang namanya perbaikan ekosistem yang ada di InJourney, itu contoh holding pariwsata BUMN," kata Erick dalam Economic Update CNBC Indonesia, Jumat (14/7).
Erick bercerita, terkait dengan perbaikan ekosistem sektor pariwisata dapat bercermin dari kasus pandemi Covid-19. Meski mendapat hantaman keras, akhirnya sektor tersebut kembali bangkit dengan adanya kebijakan pemerintah.
"Ketika Covid-19 itu kan airport-airport harus tetap berjalan. Kita lihat kenapa airport-airport ini yang tadinya bagus secara pendapatan menjadi kurang bagus. Tapi ini harus jalan gitu. Nah, tapi kalau kita lihat dengan policy pemerintah sekarang akhirnya airport-airport ini sekarang over. Jadi kayak Jakarta-Bali itu udah di atas sebelum Covid-19. Tapi ada airport yang belum bangkit," ungkapnya.
Menurutnya, sistem di bidang bandara juga perlu menjadi perhatian serius. Sebab, Indonesia yang merupakan negara kepulauan sangat memerlukan angkutan udara untuk bepergian dan logistik.
"Karena logistik itu menjadi prioritas juga agar kita lebih kompetitif melalui udara. Karena itu, kenapa kita mendorong kerjasama misalnya dengan GMR di Medan. Itu kita dorong. Supaya ujung-ujungnya kita create trafik. Yang tadinya Medan mungkin 2-3 juta kita mau ke depan 15 juta," sebutnya.
Apalagi, lanjutnya, melalui aspek logistik juga membuka peluang perdagangan luar negeri. Misalnya saja dengan India yang saat ini pertumbuhan ekonominya tumbuh pesat. "Karena tadi ada supply change yang mau dibangun antara Indonesia dan India," imbuhnya.
Erick melanjutkan, dari sisi korporasi, perusahaan BUMN juga harus melakukan strategi modal yang baru. Misalnya saja, yang terjadi pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Maskapai yang tadinya selalu mencatat kerugian kini keuangannya sudah mulai membaik. "Karena itu, kita tekankan garuda itu fokus pada domestik, toh pangsa pasarnya besar," ucapnya.
Garuda sendiri, Erick menambahkan, juga dituntut untuk membantu menekan harga tiket dengan sistem logistik yang lebih baik antara angkutan penumpang dan barang. "Karena suka ngga ska bersih-bersih saja tidak cukup tanpa melahirkan bisnis model di era perubahan yang terjadi sekarang ini sangat kompleks sekarang," ungkapnya.
"Perubahan ini terjadi di mana-mana, di industri manapun, terjadi intervensi yang namanya teknologi digital yang luar biasa. Nah, inilah kenapa kita benar-benar cuma fokus ke bagian-bagian yang kita rasa ini penting buat Indonesia menjaga pondasi ke depan dan peran BUMN cukup penting di situ," pungkasnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Jurus Erick Jaga Duit Orang Kaya RI Kabur ke Luar Negeri