Economic Update 2023

3 Jurus Erick Thohir Siapkan BUMN Jadi Pemain Global

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 14/07/2023 20:05 WIB
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir dalam Economy Update di CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia akan masuk urutan ke-4 sebagai negara terbesar di dunia pada 2075 mendatang. Hal itu dimulai dengan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.

Menurutnya, BUMN perlu menyiapkan strategi dalam mempersiapkan agar perusahaan-perusahaan pelat merah dapat menjadi pemain global dan mampu bersaing dengan perusahaan maju di berbagai negara.

"Disitulah kenapa saya selama 3 tahun ini menekankan fundamental BUMN itu terdiri dari 3 hal," kata Erick dalam Economic Update CNBC Indonesia, Jumat (14/7).


Erick menjabarkan, yang perlu diperbaiki pertama adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM sangat penting untuk menciptakan generasi yang mampu berdaya saing seperti kultur yang diterapkan di negara-negara maju.

"Manusianya siap nggak bertransformasi. Nah karena itu, saya percaya yang namanya transformasi itu terjadi karena people. Nah ini kenapa kita dari awal [menekankan] yang namanya akhlak itu," sebutnya.

Selanjutnya, sistem atau kebijakan. Sebab, jika hanya fokus pada SDM tanpa memperbaiki siatem maka akan melahirkan para koruptor. "Mungkin kalau sistemnya ini nggak ada, hanya people, ini bahaya. Kepemimpinan yang tidak berdasarkan sistem akan menjadi absolute corrupt," ucapnya.

Terakhir, Key Performance Indovator (KPI) atau indikator kinerja utama. Jika SDM dan sistem dapat diperbaiki, maka akan terlihat hasil yang memuaskan. "Nah akhirnya KPI. Hasil. Jadi kita bisa melihat semua ini bertransformasi ada hasilnya," imbuhnya.

Menurutnya, tanpa adanya transformasi di tubuh perusahaan BUMN tidak akan mungkin tercipta kinerja yang cemerlang. Hal itu tercermin dari dividen BUMN yang mencapai Rp 80,6 triliun. Capaian tersebut terbesar sepanjang sejarah.

"Bahkan, dana Rp 42,1 triliun itu sudah masuk di pemerintah," tambahnya.

Sehingga, Erick menambahkan, jika perusahaan BUMN sehat dan menghasilkan keuntungan, dapat berkontribusi membantu program pemerintah secara sosial. "Dan tentu dengan adanya kontribusi dari BUMN atau dari pendapatan negara dari pajak macam-macam akhirnya kita bisa melakukan program-program yang pro rakyat," sebutnya.

"Contoh ketika tadi bicara inflasi Indonesia ini sudah 3 bulan pak Jokowi menginstruksikan bahwa pembagian beras 10 kilo kepada masyarakat yang tidak mampu. Yang jumlahnya hampir 20 juta lebih. Siapa yang melakukan? BUMN, Bulog," pungkasnya.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo