
5 Aset Kripto Stagnan, Ini Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto relatif stagnan dengan variasi kenaikan maupun penurunan yang tidak signifikan. Dilansir dari CoinMarketCap pada Rabu (12/7/2023) pukul 09.20 WIB, Bitcoin mengalami kenaikan tipis sebesar 0,02% ke US$30.550,10. Pekan ini Bitcoin melemah 0,93%.
Ethereum turun tipis 0,06% ke US$1.881,99, secara mingguan Ethereum terdepresiasi 3,04%.
Sementara itu, Tether masih melemah 0,02% ke harga US$1 per koin. Dalam tujuh hari terakhir, Tether juga turun 0,02%.
Berbeda halnya dengan Binance yang melonjak 1,44% ke harga US$249,40. Sedangkan dalam tujuh hari ke belakang menguat 2,82%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital menunjukkan kenaikan 0,16% ke 1.286.
Berdasarkan data CoinGlass menunjukkan bahwa minat pasar berada di nilai US$26,54 miliar.
Bitcoin sebagai salah satu koin dengan market cap terbesar di dunia, pada Juli 2023 masih relatif data atau tidak mengalami fluktuasi yang signifikan. Hal ini diakibatkan karena pasar masih wait and see perihal data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang akan dirilis pada Rabu (12/7/2023).
Hal data tersebut dapat menentukan tendensi pergerakan harga Bitcoin ke depannya. Data inflasi juga akan mempengaruhi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait suku bunga.
"Pasar siaga, menunggu sinyal kenaikan harga menyusul perlambatan atau jeda kenaikan suku bunga pada paruh kedua tahun ini, yang akan ditandai dengan aliran masuk likuiditas," Ether Chen dari Bybit, insinyur keuangan utamanya, mengatakan kepada CoinDesk.
(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Koin Kripto Ini Terbang 237% Seminggu, Bitcoin Malah Anjlok