Setelah China, BI Ajak Negara Lain Dagang Tanpa Dolar AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia memastikan, perluasan kerja sama penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) untuk transaksi antar negara akan terus dilakukan. Tujuannya untuk perluasan instrumen lindung nilai dan fasilitasi perdagangan-investasi antarnegara.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan, kerja sama LCT ini telah dilakukan dengan empat negara, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, dan China. Dengan demikian, transaksi perdagangan dan investasi dengan negara-negara tersebut tak lagi harus memanfaatkan dolar AS.
"Kebijakan ini tidak hanya dengan negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand, namun juga dengan Jepang dan Tiongkok," kata Destry saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Ia mengungkapkan, total nilai transaksi LCT Indonesia dengan empat negara mitra eksisting itu pada 2022 telah setara dengan US$ 4,1 miliar, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya US$ 2,5 miliar.
"Atau meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dari awal implementasi pada 2018 yang sebesar US$ 348,5 juta.
Destry menekankan, BI juga telah melaksanakan perluasan kerja sama penggunaan LCT melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Monetary Authority of Singapore (MAS) pada Agustus 2022 dan Bank of Korea (BOK) pada Mei 2023.
"Langkah ini diharapkan akan semakin mendorong akselerasi penggunaan LCT dengan negara mitra," ucap Destry.
(mij/mij)