Pinjol Makin Populer, Bisa Salip Bisnis Bank?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
07 July 2023 11:50
infografis 10 daftar fintech baru yang terdatar di OJK
Foto: Infografis/10 daftar fintech baru yang terdatar di OJK/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia — Warga Indonesia semakin gemar menggunakan pinjaman online (pinjol). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan oleh pinjol peer to peer (P2P) lending masih tumbuh dua digit hingga Mei 2023.

Anggota Komisioner OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono mengatakan per Mei 2023, outstanding pembiayaan yang disalurkan fintech P2P lending sebesar Rp 51,46 triliun, naik 28,11% secara tahunan (yoy).

Meskipun angka tersebut melambat, pertumbuhan pembiayaan P2P lending tetap jauh di atas pertumbuhan kredit yang disalurkan industri perbankan. Sebagai informasi, kredit bank tumbuh 9,39% yoy.

Hal ini mengindikasikan bahwa pinjol dapat menjadi pesaing perbankan dalam bisnis pembiayaan dengan model bisnis baru. Pengamat pun mengakui bahwa pertumbuhan pinjol cukup signifikan sejak pandemi.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan hal ini disebabkan oleh euforia yang didukung oleh demografi penduduk. Terlebih, keterjangkauan pembiayaan bank masih sedikit, alias 60% penduduk RI masih 'unbankable'.

"Ini menjadi bagian yang kemudian diambil ceruk pasarnya oleh fintech. Jadi ini secara langsung tidak mengancam pembiayaan perbankan, tapi bisa menjadi pesaing berat," ujarnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (7/7/2023).

Tetapi, Amin tidak memandang keberadaan fintech P2P lending menjadi ancaman serius bagi penyaluran kredit perbankan ke depannya. Justru, ini dapat memacu perbankan untuk kemudian bertransformasi melakukan digitalisasi dalam bisnis pembiayaannya.

"Untuk melakukan transformasi digital ini perlu investasi yang ini cukup besar di infrastruktur hardware dan software dan juga tidak kalah penting di sumber daya manusia. Supaya mereka bisa upgrade dirinya, supaya mereka bisa menjalankan model bisnis baru yang digital," katanya.

Selain itu, ada juga peluang bisnis baru dengan berkolaborasi dengan pinjol. Amin memberikan contoh seperti menjadikan fintech P2P lending sebagai sarana channelling untuk memasarkan produk pinjamannya atau berkolaborasi sepenuhnya.

Ini juga menjadi peluang bagi pemain fintech P2P lending yang dapat bersinergi dengan perbankan yang perbankan yang sudah memiliki jam terbang, manajemen risiko, compliance yang lebih dan sudah siap menghadapi berbagai gejolak.

Maka, Amin melihat keberadaan pinjol tidak hanya akan menjadi kompetitor bagi bank dalam pembiayaan, tetapi juga bisa menciptakan simbiosis mutualisme yang dapat memajukan industri keuangan dan perekonomian Indonesia kedepannya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kontrak Tumbuh 33%, Ini Alasan Banyak Orang Pilih Paylater

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular