
IHSG Bisa Ditutup Hijau, Tapi Ada Bahaya Ini Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lumayan volatil dan ditutup menguat tipis pada perdagangan sesi I Kamis (6/7/2023).
IHSG naik 0,05% ke posisi 6.722,62, usai menembus 6.733,96 di pertengah perdagangan pagi tadi.
Nilai transaksi mencapai Rp5,15 triliun dengan volume 11,96 miliar saham.
Sebanyak 273 saham naik, 237 turun, dan 221 stagnan.
IHSG kembali menguat di tengah lesunya pasar saham global. Lesunya pasar saham global terjadi setelahrisalah Federal Open Market Committee (FOMC) keluar. Dalam risalah tersebut, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengisyaratkan kenaikan tetapi dalam tingkatan yang lebih rendah atau tempo yang lebih lambat.
Berdasarkan risalah tersebut, hanya dua dari 18 partisipan yang menginginkan kenaikan sekali lagi. Sebanyak 12 partisipan menginginkan kenaikan dua kali lagi atau lebih.
Pada pertemuan terakhir, The Fed akhirnya menekan jeda setelah 10 kenaikan suku bunga berturut-turut sejak Maret 2022, bahkan ketika inflasi yang melambat lebih lambat dari yang diproyeksikan.
Pada saat yang sama, Jerome Powell cs memperkirakan dua kenaikan tambahan tahun ini, lebih dari yang diharapkan pasar. The Fed sendiri sudah mengerek suku bunga acuan ke 5,0-5,25% sejak Maret tahun lalu.
Powell mengatakan, pejabat Fed menginginkan lebih banyak waktu untuk menilai data ekonomi sehubungan dengan kenaikan agresif sebelumnya serta pengetatan kredit menyusul kolapsnya bank AS pada Maret lalu.
Selain itu, panasnya kembali tensi geopolitik antara AS-China juga membebani pasar global pada hari ini.Panasnya kembali ketegangan antara China-AS terjadi setelaj keduanya membahas soal pembatasan ekspor dan transfer teknologi semikonduktor.
Kabar teranyar, mengutipBloombergSenin awal pekan ini, pemimpin China Xi Jinping meminta negara-negara untuk menghindari decoupling dan pemotongan rantai pasokan, satu hari setelah negaranya memberlakukan batasan ekspor dua logam utama yang digunakan untuk membuat chip guna melawan pembatasan Barat di Beijing.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu ingin bekerja dengan negara-negara untuk "menolak langkah yang berupaya membangun penghalang, memisahkan dan memutus rantai pasokan," kata Xi dalam pidato virtual kepada para pemimpin Organisasi Kerja Sama Shanghai.
Membalas aksi China, AS sendiri mengambil langkah-langkah yang semakin agresif untuk mengendalikan ambisi teknologi negara Xi Jinping, sebagian besar demi membatasi kemajuan militer, dan telah berupaya meyakinkan sekutu di Eropa dan Asia untuk melakukan hal yang sama.
AS sekarang sedang bersiap untuk membatasi akses perusahaan China ke layanan komputasi awan AS, demikian menurut sumber anomim kepada WSJ, Senin awal pekan ini. Ini menjadi sebuah langkah dapat memperburuk hubungan antara dua kekuatan ekonomi dunia itu.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu 1 jam (hourly) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada sesi I, volatilitas IHSG terlihat dari pembentukan 3 candle doji dalam grafik harian. IHSG belum mampu menembus resistance terdekat di 6.734.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik 1 jam, posisi RSI sudah menembus overbought di level 70,45, yang bisa menjadi indikasi balik arah.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal, dengan kecenderungan melebar satu sama lain.
Pada sesi II, IHSG masih memiliki peluang menghijau asal tidak turun di bawah support 6.717-6.715. Resistance terdekat berada di 6.734 dan Fibonacci (6.745).
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat