Saham DWGL Meroket 33% Lebih, Saham Apa Itu?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan batu bara yakni PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) terpantau melonjak pada perdagangan sesi I Kamis (6/7/2023).
Hingga pukul 12:00 WIB, saham DWGL melejit 33,33% ke posisi Rp 160/saham. Saham ALKA bergerak di rentang harga Rp 120 - Rp 161 per saham.
Saham DWGL sudah ditransaksikan sebanyak 449 kali dengan volume sebesar 966.100 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 141,84 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 1,48 triliun.
Hingga pukul 12:00 WIB, di order offer atau jual, terdapat 53 lot antrian di harga Rp 160/saham atau sekitar Rp 848.000. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 162/saham atau harga batas atasnya hari ini, yang mencapai 2.733 lot atau sekitar Rp 44,3 juta.
Sementara di order bid atau beli, di harga Rp 151/saham, merupakan posisi bid dengan antrian beli terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 321 lot atau sekitar Rp 4,8 juta.
Saham DWGL didirikan sebagai kontraktor umum pada tahun 1986. Perseroan memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada tahun 2007 dan dua tahun kemudian menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara (PJBB) pertamanya dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kini, perseroan telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemasok batubara terkemuka dalam sektor kelistrikan di Indonesia dengan 11 PJBB yang tersebar di seluruh Nusantara.
Sementara itu, beberapa bidang usaha lain yang dimiliki DWGL dijalankan melalui anak perusahaannya, yaitu PT Usaha Kawan Bersama (pertambangan batubara) dan PT Sinergi Laksana Bara Mas (perdagangan batubara selain ke PLN).
Dari pemegang sahamnya, Hawthorn merupakan pengendali dari saham DWGL per 30 Juni 2023, yakni sebanyak 4.489.671.120 atau sekitar 48,52%.
Hawthorn merupakan perusahaan investasi berbasis Singapura yang didirikan pada November 2017. Hawthorn terdaftar dalam Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) pada 30 Mei 2018 dan beralamat resmi di Hong Leong Building, Singapura.
Pemegang saham lain DWGL adalah PT Dian Ciptamas Agung (9,11%), PT Prima Samoda (3,06%). Sedangkan sisanya yakni 35,89% adalah saham publik dengan kepemilikan kurang dari 5%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)