
Saham ALKA Melejit 18% Lebih, Punya Jacob Soetoyo?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten industri aluminium yakni PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) terpantau melonjak dan nyaris menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi I Kamis (6/7/2023).
Hingga pukul 12:00 WIB, saham ALKA melejit 18,72% ke posisi Rp 444/saham. Saham ALKA bergerak di rentang harga Rp 330 - Rp 466 per saham.
Saham ALKA sudah ditransaksikan sebanyak 1.062 kali dengan volume sebesar 1,71 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 740,88 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 225,4 miliar.
Hingga pukul 12:00 WIB, di order offer atau jual, terdapat 25 lot antrian di harga Rp 450/saham atau sekitar Rp 1,1 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 466/saham, yang mencapai 991 lot atau sekitar Rp 46,2 juta.
Sementara di order bid atau beli, terdapat 65 lot antrian di harga Rp 446/saham atau sekitar Rp 2,9 juta. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 432/saham yang mencapai 441 lot atau sekitar Rp 19 juta.
Saham ALKA merupakan emiten yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, perwakilan produk atau agen, kontraktor, industri manufaktur dan fabrikasi, pengolahan produk aluminium dan logam lainnya, percetakan dan real estate.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 dan memulai kegiatan komersialnya di industri aluminium pada tahun 1973. Pada tahun 2001, perusahaan melakukan restrukturisasi dengan mengalihkan kegiatan operasional (spin-off) kepada anak perusahaan, PT. Alakasa Extrusindo.
Sejak saat itu, aktivitas utama perusahaan adalah berinvestasi di beberapa perusahaan yang bergerak dalam perdagangan dan di perusahaan industri aluminium.
Dari pemegang sahamnya, PT Gesit Perkasa merupakan pengendali saham ALKA. Per 31 Mei 2023, PT Gesit Perkasa memiliki saham ALKA sebanyak 391.478.055 lembar atau sekitar 77%.
Selain PT Gesit Perkasa, PT Gesit Alumas juga memiliki saham ALKA sebanyak 81.427.500 lembar atau sekitar 16%. Namun, PT Gesit Alumas bukan pengendali saham ALKA.
Sedangkan penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) dari saham ALKA adalah Keluarga Soetoyo, dalam hal ini Jacob Soetoyo.
Jacon Soetoyo juga merupakan bagian dari '9 Naga'. Bagi pengamat perekonomian dunia, khususnya Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan kata '9 Naga'. Namun, tidak sedikit juga yang belum mengenal istilah tersebut dan siapa saja yang termasuk di dalamnya.
Istilah yang satu ini merujuk pada para tokoh pengusaha yang memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Sesuai dengan namanya, para tokoh tersebut berjumlah sembilan orang yang merupakan keturunan Tionghoa.
Beliau merupakan presiden komisaris, presiden direktur, komisaris di sejumlah perusahaan di bawah bendera Gesit Group.
Jacob Soetoyo juga tergabung dalam JS Brother Fund Foundation. Merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial dengan beranggotakan Jahja Soetoyo, Meiriana Soetoyo, dan Meiriani Soetoyo.
Dan sampai dengan saat ini, pengusaha sukses ini memiliki kedudukan sebagai Presiden Direktur PT Gesit Sarana Perkasa.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
