Emiten Orang Terkaya RI Pakai PLTS Demi Hemat Rp 49,2 M

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
06 July 2023 13:10
eskcavator dan batu bara
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan batubara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dan PT Metis Solar Energy (MSE) telah melakukan transaksi afiliasi dengan meneken Perjanjian Sewa Pembangkit (PSP) pada 28 Juni 2023 lalu.

Kedua perusahaan yang dikendalikan Low Tuck Kwong itu berencana menyewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sebesar 1.497 kWp yang terletak di Senyiur, Kalimantan Timur.

Jangka waktu sewa selama 20 tahun dengan nilai transaksi sebesar USD 14.700 (Rp221,47 juta) per bulan dan komitmen konsumsi PLTS sebesar 105.000 kWh per bulan atau sebesar USD 0,14 (Rp2.109,24) per kWh yang akan dibayarkan dalam mata uang Rupiah. Dalam pengoperasian PLTS tersebut, Bayan Resources dan atas persetujuan MSE telah menunjuk PT Power Kariangau Kalimantan (PKK) dan telah meneken Perjanjian Pengoperasian dan Pemeliharaan (PPP).

Adapun latar belakang dari aksi korporasi ini adalah melakukan diversifikasi sumber energi pembangkit listrik, antara lain dengan adanya potensi pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan atau energi bersih (green energy). Ini juga sejalan dengan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan emisi nol (net zero emission).

"Dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pencapaian target bauran energi baru terbarukan pada tahun 2050 dan terpenuhinya target emisi nol (net zero emission) Indonesia pada 2060," ujar Direksi BYAN dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (6/7/2023).

Dengan PLTS ini nanti, Bayan Resources mengklaim dapat melakukan efisiensi biaya selama 20 tahun ke depan dengan estimasi USD 27,23 ribu (Rp410,24 juta) per bulan atau sebesar USD 326,74 ribu (Rp4,92 miliar) per tahun. Maka jika 20 tahun estimasi penghematan yang dilakukan bisa mencapai Rp 49,2 miliar.

Terlebih, keterangan manajemen Bayan Resources menunjukkan bahwa per 31 Desember 2022, perusahaan membutuhkan sekitar 177.000 kWh listrik per bulan dengan menggunakan Generator guna menjalankan kegiatan usahanya. Generator tersebut beroperasi selama 24 jam dengan biaya sebesar USD 0,29 (Rp4.369,14) per kWh. Lantas, transaksi ini memungkinkan Bayan Resources untuk menghemat sampai dua kali lipat dalam kebutuhan listriknya.

Lebih lanjut, perusahaan memproyeksikan jumlah pendapatan dan laba tahun berjalan konsolidasian Perseroan sebelum Rencana Transaksi masing-masing adalah sebesar USD 32.408,58 juta dan USD 7.446,19 juta. Selanjutnya, proyeksi jumlah pendapatan dan laba bersih tahun berjalan konsolidasian Perseroan setelah Rencana Transaksi masing-masing adalah sebesar USD 32.408,58 juta dan USD 7.448,42 juta.


(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Batu Bara Rontok, Harta Low Tuck Kwong Turun Rp40 T Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular