
Siap Manfaatkan Momentum, Begini Potensi IHSG Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)ditutupmenguat 0,56% menjadi 6.719,06 pada perdagangan Rabu (5/7/2023).
Sepanjang Rabu, total transaksi mencapai Rp 8,99 triliun dengan volume 18,69 miliar saham.
Pada penutupan perdagangan kemarin, 322 saham menguat, 207 terkoreksi, dan 205 stagnan.
Pelaku pasar masih mencerna dan menakar implikasi dari melandainya inflasi terhadap kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan kaitannya dengan aliran modal ke pasar saham.
Inflasi yang rendah bisa membuat investor tidak lagi begitu khawatir terhadap suku bunga.
Berdasarkan data BPS inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2023 tercatat sebesar 0,14% (month-to-month/mtm), sehingga IHK secara tahunan menjadi 3,52% (yoy), lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,00% (yoy).
Ke depan, BI juga meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023.Namun, ekonom melihat BI masih ogah memangkas suku bunga tahun ini.
Dalam jajak pendapat Reuters yang dilakukan pada 14-19 Juni lalu, hampir dua pertiga dari responden, 15 dari 23, mengatakan, BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,75% selama sisa tahun ini. Adapun, 8 ekonom memperkirakan ada pemangkasan suku bunga pada 2023.
Perkembangan ekonomi terbesar kedua dunia, China, juga tak luput dari perhatian investor. Ini karena China adalah salah satu mitra dagang dan investasi utama Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mengungkapkan, kontraksi 1% ekonomi China dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3% hingga 0,6%.
Hari ini, investor akan mencerna rilis risalah rapat FOMC The Fed dan sejumlah data makro lainnya. Cum dividen sejumlah emiten juga ikut mewarnai pergerakan pasar domestik.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.
Pada Rabu, IHSG menembus level psikologis 6.700 usai membentuk bullish marubozu. IHSG juga menjebol resistance terdekat berupa Fibonacci 61,8% (6.707).
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik ke 54,18.
Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal, dengan kecenderungan melebar satu sama lain.
Hari ini, IHSG akan menguji resistance terdekat 6.758 (Fibonacci 50%). Sedangkan, support terdekat untuk IHSG berada di MA 20 (6.677).
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat