Saham Polychem (ADMG) Melejit 19% Lebih, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen polyster yakni PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) terpantau melonjak hingga belasan persen pada perdagangan sesi I Rabu (5/7/2023).
Hingga pukul 12:00 WIB, saham ADMG melejit 19,58% ke posisi Rp 171/saham. Saham ADMG pada hari ini bergerak di rentang harga Rp 143 - Rp 186 per saham.
Saham ADMG sudah ditransaksikan sebanyak 6.069 kali dengan volume sebesar 39,91 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 6,64 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 665,05 miliar.
Hingga pukul 12:00 WIB, di order bid atau beli, terdapat 551 lot antrian di harga Rp 170/saham atau sekitar Rp 9,4 juta. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 164/saham, yang mencapai 1.726 lot atau sekitar Rp 28 juta.
Sedangkan di order offer atau jual, terdapat 443 lot antrian di harga Rp 171/saham atau sekitar Rp 7,6 juta. Sementara untuk antrian jual terbanyak berada di harga Rp 176/saham, yang mencapai 3.349 lot atau sekitar Rp 58 miliar.
Belum diketahui secara pasti penyebab melonjaknya saham ADMG pada sesi I hari ini. Tetapi dalam sepekan terakhir, saham ADMG terpantau melesat 22,14% dan sepanjang tahun ini melonjak 13,25%.
Namun dari sisi kinerja keuangannya, rugi bersih ADMG pada kuartal I-2023 kembali bertambah menjadi US$ 7,73 juta atau sekitar Rp 115,9 miliar, dari sebelumnya sebesar US$ 5,22 juta atau sekitar Rp 75,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Hal ini karena penjualan bersih ADMG yang turun menjadi US$ 32,11 juta pada kuartal I-2023, dari sebelumnya sebesar US$ 45,52 juta pada kuartal I-2022.
Beban pokok penjualan ADMG juga kembali turun menjadi US$ 32,45 juta di kuartal I-2023, dari sebelumnya pada kuartal I-2022 sebesar US$ 45,88 juta.
Selain itu, rugi bersih yang meningkat juga disebabkan oleh naiknya kerugian kurs mata uang asing yang bertambah menjadi US$ 97.239 pada kuartal I-2023, dari sebelumnya sebesar US$ 49.572.
Kerugian lain-lain juga bertambah menjadi US$ 4,51 juta pada tiga bulan pertama di 2023, dari sebelumnya sebesar US$ 932.550 pada tiga bulan pertama 2022.
Diketahui, investor kawakan Lo Kheng Hong juga memiliki saham ADMG. Per 31 Mei 2023, Lo Kheng Hong melalui PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), memiliki saham ADMG sebanyak 994.150.000 atau sekitar 26%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)