Sectoral Insight

2 Sektor Saham Paling Kinclong, Ternyata Ditopang 8 Saham Ini

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
05 July 2023 11:50
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kuartal II 2023 telah terakhir pada bulan Juni 2023 kemarin. Para investor kini sedang menanti hasil dari kinerja para emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal II 2023 yang biasanya di rilis pada bulan Juli 2023.

Beberapa sektor pun menarik perhatian para investor yang di gadang-gadang akan mengalami peningkatan kinerja. Pada kuartal II 2023 para pelaku bisnis banyak melewati momen seperti momen ramadan hingga lebaran pada bulan April dengan cuti bersama 19-25 April 2023.

Bulan mei juga Indonesia terdapat beberapa hari libur lagi yakni Hari Buruh yang diperingati pada 1 Mei 2023 dan kenaikkan Isa Almasih yang diperingati pada 18 Mei 2023. Sedangkan bulan Juni terdapat libur panjang hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 29 Juni 2023. Kemudian cuti bersama jatuh pada 28 dan 30 Juni 2023.

Libur panjang dan momen-momen kebersamaan ini menguntungkan beberapa sektor. Sektor retail seperti yang menjual kebutuhan sandang seperti pakaian dan celana tentunya kecipratan cuan efek dari ramadan dan lebaran, dimana momen ini aktivitas belanja masyarakat terhadap kebutuhan sandang meningkat.

Beberapa emiten di sektor retail rata-rata selalu mencatatkan laba lebih besar pada kuartal II dibandingkan kuartal I yang dimana biasanya momen ramadhan dan lebaran jatuh pada periode kuartal II yang tercatat bulan april hingga juni.

Tak hanya sektor retail, terdapat sektor lainnya yang kinerjanya selalu loncat pada kuartal II dibandingkan kuartal sebelumnya. Sektor telekomunikasi pun ikut kecipratan cuan pada momen-momen seperti ramadan dan lebaran atau libur panjang. Banyak kebutuhan pada telekomunikasi untuk bersilaturahmi dan kebutuhan internet untuk aktivitas media sosial selama libur panjang. Hal ini meningkatkan pendapatan rata-rata emiten di sektor telekomunikasi.

Selain itu sektor transportasi terutama yang menyediakan layanan transportasi masyarakat untuk akomodasi perjalanan baik darat dan udara juga biasanya mengalami kenaikan pada periode kuartal II.

Namun momen libur panjang tidak selalu menguntungkan bagi semua bisnis dan sektor. Industri-industri manufaktur atau lainnya yang sangat berhubungan dengan produksi tertekan karena mereka menanggung biaya yang konstan meski aktivitas produksinya turun. Sebab, industri padat karya harus menanggung biaya upah lembur para pekerjanya apabila perusahaan tersebut memutuskan tetap beroperasi.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Blue Bird Naik 40 Kali Lipat, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular