Bangkit Setelah Tidur di Gocap, Saham DOOH Melejit 16% Nih
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bidang periklanan yakni PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) terpantau berhasil bangkit dan melonjak pada perdagangan sesi II Selasa (4/7/2023), setelah sebelas hari mendekam di level gocap.
Per pukul 15:06 WIB, saham DOOH melejit 16% ke posisi Rp 58/saham. Saham DOOH pada hari ini bergerak di rentang harga Rp 50 - Rp 64 per saham.
Saham DOOH sudah ditransaksikan sebanyak 54.382 kali dengan volume sebesar 1,5 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 85,18 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 448,77 miliar.
Hingga pukul 15:06 WIB, di order bid atau beli, terdapat 13.765 lot antrian di harga Rp 58/saham atau sekitar Rp 79,8 juta. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 52/saham, yang mencapai 192.650 lot atau sekitar Rp 1 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, terdapat 22.493 lot antrian di harga Rp 59/saham atau sekitar Rp 132,7 juta. Sementara untuk antrian jual terbanyak berada di harga Rp 67/saham, yang mencapai 139.803 lot atau sekitar Rp 936,7 juta.
Belum diketahui secara pasti penyebab melonjaknya saham DOOH. Namun sebelum melesat, saham DOOH sempat mendekam atau menjadi saham 'tidur' di harga Rp 50/saham atau level gocap.
Semenjak perdagangan perdananya pada 8 Mei lalu, saham DOOH hanya mencetak penguatan sebanyak tiga kali saja, sedangkan sisanya terkoreksi dan stagnan.
Meski berhasil melesat, tetapi dalam sebulan terakhir, saham DOOH masih terkoreksi hingga 14,49%. Jika dihitung dari harga IPO-nya di Rp 100/saham, maka saham DOOH masih terkoreksi hingga 42%, dan masih berada di bawah harga IPO-nya.
Sebagai informasi, dalam keterangan terhadap bursa, manajemen DOOH menjelaskan dari total saham yang ditawarkan dalam IPO 1,55 miliar saham, total pemesanan saham mencapai 2,53 miliar saham.
Adapun, total investor DOOH yang membeli saham IPO perseroan mencapai 19.089, dengan investor perorangan Indonesia mendominasi sebanyak 19.046 orang.
Sebagai informasi, DOOH melepas sahamnya ke masyarakat sebanyak 1,54 miliar saham baru atau setara dengan 20% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp 10 per saham.
Dana hasil IPO tersebut akan digunakan oleh untuk menambah aset media yang dimiliki dengan pengembangan programmatic advertising dalam menunjang perkembangan bisnis perusahaan ke depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)