Market Commentary

Saham BBLD Terbang 24% & Nyaris ARA, Efek Dividen?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 July 2023 14:59
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa pembiayaan dan sewa guna usaha yakni PT Buana Finance Tbk (BBLD) terpantau melonjak dan nyaris menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi II Selasa (4/7/2023).

Per pukul 14:36 WIB, saham BBLD melejit 24,26% ke posisi Rp 845/saham. Bahkan, saham BBLD nyaris menyentuh ARA.

Saham BBLD sudah ditransaksikan sebanyak 78 kali dengan volume sebesar 64.200 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 47,16 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 1,39 triliun.

Hingga pukul 14:36 WIB, di order bid atau beli, terdapat 1 lot antrian di harga Rp 795/saham atau sekitar Rp 79.500. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 750/saham, yang mencapai 112 lot atau sekitar Rp 8,4 juta.

Sedangkan di order offer atau jual, ada 116 lot antrian di harga Rp 845/saham atau sekitar Rp 9,8 juta. Sementara di harga batas atasnya, ada 45 lot antrian jual di harga Rp 850 atau sekitar Rp 3,8 juta.

Belum diketahui secara pasti penyebab melonjaknya saham BBLD di perdagangan sesi II hari ini. Namun, melesatnya saham BBLD terjadi setelah periode ex date dividen tunai perseroan telah berlangsung kemarin.

Sedangkan pada hari ini merupakan periode pencatatan dividen tunai BBLD. Namun saat periode cum date dan ex date, saham BBLD justru masih menguat.

Di lain sisi, berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 19 Juni lalu, perseroan menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp26.332.736.864 atau Rp 16 per saham.

Pembagian dividen BBLD berdasarkan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 Perseroan sebesar Rp 87,5 miliar.

Sebelumnya, BBLD mencatatkan total pembiayaan baru Rp 2,97 triliun pada 2022. Angka tersebut meningkat 52,61% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp 1,9 triliun.

Sewa pembiayaan mencatatkan peningkatan sebesar Rp 27,54 triliun menjadi Rp 916,21 miliar pada 2022. Sedangkan penyaluran pembiayaan konsumen mencapai Rp 2,05 triliun, meningkat 67,3% dibandingkan pada 2021.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Investor Baru, Saham BBLD Sempat ARA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular